Nafisa tak mengerti mengapa dadunya harus berhenti di angka yang membuatnya masuk pada dimensi merah muda ini. Ingatan demi ingatan tentang perasaan sukanya pada lawan jenis mulai bermunculan seiring dengan pusaran gelombang yang disebarkan oleh dimensi ini.
Namun, dari sekian pria yang sempat ditaksirnya, mengapa wajah pria itu yang paling sering muncul? Pria berbadan kekar dengan rambut sebahu, bercelana pendek, dan berkaus ketat, yang tiba-tiba menarik tubuhnya saat flytrap raksasa siap memangsa kaki jenjangnya.
"Itu pasti karena cowok itu udah nolongin gue. Jadi gue merasa berhutang budi bahkan utang nyawa," gumam Nafisa sambil mengangguk-angguk.
Meski wajah cowok itu senantiasa menari di pikirannya, mengapa hati Nafisa masih saja uring-uringan tak jelas begini.
Tentu saja, lo sama dia beda alam! Dia bukan cowok dunia nyata, penampilannya aja mirip Tarzan begitu, batin Nafisa mencoba menganalisis kerumitan yang terjadi antara hati dan otaknya.
"Ya kali, sekalinya gue jatuh cinta, gue langsung patah hati?!" ucapnya penuh sesal.
Nafisa merasa sengatan perih di kakinya yang luka, ia pun merogoh tasnya lalu mengambil kotak obat yang diberikan cowok itu saat mereka akan berpisah. Alangkah terkejutnya ketika ia melihat sebuah lipatan kertas di sana, lalu membukanya.
***
Hai cewek ceroboh! Berulang kali aku berdoa saat kamu tiba-tiba tidak sadarkan diri akibat racun yang menyebar. Semoga kamu kuat dan selamat. Berkali-kali kutengok wajah polosmu hingga akhirnya kamu tersadar.Baru kali ini aku bertemu seorang gadis di hutan ini. Namun, ternyata takdir menarikmu pergi ke dimensi lain. Kalau saja aku mampu, kuharap kubisa membuka pintu dimensi sekali saja agar bisa bertemu lagi denganmu.
Jangan ceroboh lagi. Mudah-mudahan kotak obat ini berguna di perjalananmu berikutnya. Semoga kamu bisa menyelesaikan misimu!
***
"Dasar cowok gombal!"
Nafisa meremas kertas itu kuat-kuat. Ia hendak melemparnya ke tong sampah, tetapi urung. Gadis itu justru kembali meluruskan kertasnya, melipatnya, dan memasukkannya kembali ke dalam kotak obat.
Tema day-8: Buat cerita dengan trope "she fell first, but he fell harder".
Astaga, cerita macam apa ini? Tauklah, aku baru nulis 20 menit jelang deadline dan dipublish cuma kurang semenit dari deadline. Masuk nggak masuk, semoga maksudnya nyampe ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S PLAY
General FictionNafisa dan Nisa tak pernah menyangka bahwa papan permainan yang mereka temukan di gudang rumah nenek mereka akan membawa mereka pada segudang petualangan. Kedua kakak beradik yang kerap terlibat sibling rivalry itu harus berjuang bersama agar bisa m...