Dunia Paralel

10 1 0
                                    

Nisa dan Nafisa amat bingung dengan kenyataan yang ada di depan mata mereka. Seumur hidup mereka belum pernah menemukan cerita dalam buku sejarah bahwa daun pernah digunakan sebagai alat tukar.

"Jangan-jangan harta karun yang ada di peta itu ternyata isinya daun juga," kata Nafisa berasumsi.

"Ssst!" Nisa menyenggol bahu kakaknya lalu mengisyaratkan telunjuknya di bibir. "Gue nggak ngebayangin Luffy bakal ngelakuin apa ke kita kalo perkiraan lo bener."

Bahu Nafisa langsung melorot. Jujur dia bergidik ngeri.

"Andai saja ada Doraemon yang bisa bantuin kita dengan semua alat-alat canggihnya," gumam Nisa yang langsung diaminkan oleh Nafisa.

"Eh, di sini kan gadget kita masih berfungsi. Coba aja kita cari akses video call buat nanya ke Ayah atau Bunda, atau mungkin guru sejarah kita," cetus Nafisa bersemangat.

Tanpa menunggu lagi, Nisa pun mengeluarkan ponselnya lalu mencoba menelepon Bunda. Bukannya nomor Bunda yang tersambung, tetapi justru jempolnya malah mengklik sebuah link aneh.

***
Dunia tiba-tiba terasa berputar cepat dalam sebuah lorong, hingga Nisa dan Nafisa keluar dari dalam sebuah laci meja belajar di kamar yang terasa amat familer bagi mereka.

Keduanya celangak-celinguk menyapu pandang ke seluruh ruangan itu. Komik-komik dan buku pelajaran yang berjajar di rak, pintu kamar kecil di dalam kamar.

"Kamar Nobita!"

Kedua kakak beradik itu berseru bersamaan. Lantas seekor kucing biru bulat melongok dari pintu kamar kecil yang tergeser sedikit.

Mereka tidak menyangka jika dari dunia permainan, ternyata mereka masih bisa terhubung ke dunia yang lainnya lagi.

Apakah di semesta ini masih banyak dunia lain yang belum pernah mereka pijak?

"Ribut sekali. Ada apa, sih?" tanyanya masih sambil mengantuk.

Nisa dan Nafisa spontan berlarian menuju robot kucing kesayangan mereka yang selama ini hanya dapat mereka temui di televisi atau komik.

"Doraemon, tolong kami," ucap Nisa dan Nafisa menirukan logat bicara Nobita yang manja kala meminta pertolongan kepada kucing dari abad 22 itu.




"Doraemon, tolong kami," ucap Nisa dan Nafisa menirukan logat bicara Nobita yang manja kala meminta pertolongan kepada kucing dari abad 22 itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tema day 23:
Tokoh cerita kalian hendak mengakses link video conference. Namun, karena salah mengklik link, ia malah terhubung dengan dunia paralel.

LET'S PLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang