POV: Angela, sang nenek pemilik warung.
***
Sejak kapan aku mulai tergila-gila padanya? Bahkan wajahnya selalu terbayang di pelupuk mataku meski ia tak ada.
Ia lelaki yang tampan, gagah sekaligus lembut hatinya. Tak heran jika ia jadi rebutan cewek-cewek seantero kampus.
Banyak di antara para cewek itu yang berusaha mencari perhatiannya. Aku tak berani ikut-ikutan, bukan apa-apa, kakiku gemetar setiap melihatnya dan lidahku mendadak kelu setiap berbicara dengannya. Lisanku sering kali terbata-bata, seolah otakku membeku. Bagaimana mungkin aku sanggup bersaing dengan mereka?
Aku pun mencari cara agar ia mau memandangku. Tentu dengan cara yang paling aku kuasai, menjadi yang terbaik dalam semua mata kuliah. Aku yakin, ia pasti akan mencariku.
"La, ajari aku struktur kereaktifan anorganik yang tadi, ya," ujarnya saat menemuiku selepas kuliah.
See? Akhirnya aku mendapat perhatiannya. Ia mencariku walaupun untuk mengajarinya.
Seiring berjalannya waktu, kami semakin dekat. Bahkan ia akhirnya menyatakan cinta kepadaku. Hatiku melonjak, akhirnya aku mendapatkan cintanya. Cinta ini bukan hanya rasaku sendiri.
Challenge day-6: fluff
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S PLAY
General FictionNafisa dan Nisa tak pernah menyangka bahwa papan permainan yang mereka temukan di gudang rumah nenek mereka akan membawa mereka pada segudang petualangan. Kedua kakak beradik yang kerap terlibat sibling rivalry itu harus berjuang bersama agar bisa m...