Teman Palsu

3 1 0
                                    

Nafisa tersenyum senang melihat Ibu Meutia yang akhirnya menerima tawaran Pak Agam. Begitu pun Nisa, ia merasa lega karena dengan demikian dirinya tak perlu menjadi kelinci percobaan.

"Beruntung sekali Ibu Meutia punya teman sejati seperti Pak Agam. Beliau setia menunggu dan selalu membantu," kata Nafisa.

Pak Agam pun tersenyum. "Kalian pun bisa begitu kalau tulus berteman. Carilah teman sejati, yang selalu ada baik di saat senang maupun susah. Jangan berteman hanya untuk bersenang-senang dan pergi saat temanmu butuh bantuan."

"Insyaa Allah, Pak. Kami akan mengingat nasihat Bapak."

Kakak dan adik itu pun pamit meninggalkan kedua orang dewasa yang sedang berkonsolidasi.

***

"Nis, lo tuh sadar nggak, sih, kalau lo sering dideketin anak-anak sekelas buat nyontek PR? Lo nggak takut mereka cuma manfaatin doang?" tanya Nafisa kepada adiknya yang memang terkenal pintar di sekolah.

Nisa mengangkat bahu. "Yah, gue tahu, sih. Cuma ya nggak apa-apa kalau memang gue bisa bantu mereka. Toh, kalau mereka sekadar nyontek mereka sendiri yang rugi. Gue tetap filter teman-teman circle gue lah. Lagian kalau sekarang gue sadar ternyata gue punya saudara yang selalu ada buat gue. Lo, Naf!"

Nisa menepuk bahu kakaknya dengan lembut. Lantas dengan berbisik ia menggoda kakaknya.

"Eh, memang lo nggak ingat, bukannya dulu lo pernah dikibulin teman sendiri? Cowok gebetan lo diembat, udah gitu duit jajan lo diporotin."

Nafisa memberengut. Ia memang pernah salah memilih teman.

"Sialan, lo! Kenapa ngingetin hal nyebelin kayak gitu, sih?"

Nisa pun terkekeh pelan. "Ya, sebetulnya gue belajar dari pengalaman lo itu. Teman palsu itu banyak di sekeliling kita, sementara teman sejati perlu diperjuangkan."

"Mmm, benar juga, ya. Easy come, easy go." Nafisa kali ini setuju dengan pemikiran adiknya.

"Termasuk persaudaraan. Dulu, gue sama lo sering banget berantem, tapi setelah terjebak di dunia ini ternyata kita bisa kompak, berjuang bareng, dan saling melindungi," imbuh Nisa sambil memeluk kakaknya erat.

"Ya Allah, jauh-jauhin deh kita dari teman palsu yang kayak benalu."

Challenge day-20: buat tulisan dari pepatah easy come easy go

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Challenge day-20: buat tulisan dari pepatah easy come easy go. Tema friendship.


LET'S PLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang