Nisa dan Nafisa memeriksa alamat keluarga Josh dari kartu identitas yang ada di dalam bungkusan.
"Sepertinya kita harus mencari bantuan. Kita sama sekali buta wilayah ini. Apalagi London zaman dulu kala, tentu saja tidak ada di Google maps." Nafisa menghela napas.
Nisa mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu, berpikir keras apa yang sekiranya bisa mereka lakukan sebelum bertanya dengan penduduk lokal.
"Mungkin kita bisa ke perpustakaan, kantor pos, atau stasiun untuk mengakses peta dan cara mencapai tempat itu."
"Ide bagus! Tumben lo pinter, Nis!" kekeh Nafisa.
Nisa berdeham lalu menegakkan kerah mantelnya sebelum membalas celetukan kakaknya.
"Lo lupa, selama ini siapa yang membantu Papa merencanakan perjalanan liburan di keluarga kita? Gue!"
Tiba-tiba hening melanda keduanya. Mereka saling bertatapan dengan wajah sendu.
"Nis, ngomong-ngomong liburan gue jadi kangen Mama sama Papa. Lo ingat nggak terakhir kita liburan sama-sama waktu kenaikan kelas. Kita jalan-jalan ke Bromo. Kita sempat bikin Mama dan Papa marah gara-gara kita berantem mulu," kenang Nafisa.
Nisa mengangguk. Gadis itu menggulirkan layar ponselnya mencari foto liburan terakhir mereka. Kemudian memperlihatkannya kepada Nafisa. Tampak foto Mama, Papa, juga mereka berdua sedang duduk di atas jeep dengan latar belakang Gunung Bromo.
Seulas senyum kecil merekah di wajahnya yang terlihat gusar. "Semua kan karena lo memang hobi cari gara-gara."
"Enak aja! Ada juga lo yang lelet, bikin gue kesal mulu."
"Tuh kan, lo mulai lagi. Bisa nggak sih, lo sabar dikit, mikir dikit kalau mau ngelakuin sesuatu? Jangan grasa-grusu gitu. Gue nih, sebagai adik lo, pengin akur sama lo. Tapi lo tuh nyolot mulu, Naf," kata Nisa.
Nafisa memajukan bibirnya, jelas ia merasa tidak senang dengan penilaian Nisa. Namun, memang ada benarnya juga kata-kata adiknya itu. Andai saja ia tidak gegabah membuka kotak permainan milik Nenek tentu mereka tidak akan terjebak di dunia ini.
"Kalau kita bisa keluar dari sini dengan selamat dan berhasil pulang ke rumah, gue janji bakal jadi kakak yang baik. Gue mau kita akur biar Mama dan Papa senang dan bangga sama kita."
"Ya Allah, semoga kakakku akan mengingat janjinya ini," ujar Nisa penuh harap.
#Challenge Day-2: tema liburan bersama keluarga
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S PLAY
General FictionNafisa dan Nisa tak pernah menyangka bahwa papan permainan yang mereka temukan di gudang rumah nenek mereka akan membawa mereka pada segudang petualangan. Kedua kakak beradik yang kerap terlibat sibling rivalry itu harus berjuang bersama agar bisa m...