The executioner
A Ficlet by yoonaena
Crossover ship Kim Gwangil (V.I.P) x Jang Manwol (Hotel Del Luna).
Read this first!
Content warning ⚠️ : gore, blood, internal organs, harsh words.
.
.Merah.
Warna itu memenuhi pada ruang persegi yang tidak terurus.Darah.
Cairan itu memenuhi di antara setiap perabotan yang mengisi.Aroma anyir yang pekat dengan genangan yang terbentuk pada lantai kayu. Aroma tajam lainnya bercampur, memancing rasa mual yang menjadi muasal dari genangan darah. Organ tubuh itu memanjang dari satu sudut yang menjadi asal pada isi tubuh yang teronggok pada meja besi yang tersedia. Potongan tubuh lainnya, tertumpuk selayak pakaian kotor pada wadah di sisinya.
Pintu masuk terbuka, memunculkan sosok wanita dalam balutan gaun tidur berwarna maroon dan jubah satin berwarna hitam. Tersenyum begitu cantik membawa satu foto yang bertuliskan nama pada tubuh yang baru saja dibantainya. Ketukan heelsnya mengisi, mengiring langkahnya pada papan yang tersedia di meja lainnya yang memiliki foto bernama yang terpajang di sana.
Segera foto itu tersusun pada papan tersebut, tubuh itu bergeming menatap lamat pada susunan foto di hadapannya sementara bibirnya sedikit mengerucut, menilai akan letak foto yang baru saja diaturnya.
"Menurutmu, bagus di atas atau di bawah? Entah kenapa aku merasa janggal melihat foto ini sendirian di atas sini." ujar wanita itu seraya menunjuk pada foto yang baru diletakkannya pada bagian bawah kiri papan mading itu. Tampak sendirian, berbeda dari bagian atas yang telah terisi foto berikut catatan kecil yang berjejer rapi.
Sebuah lengan melingkari pinggangnya dan dagu bertumpu pada sisi kanan bahunya yang terbalut jubah satin bermotif bunga tersebut. Sebuah foto diulurkan di depan wajahnya dan wanita itu menarik senyum lebar saat mendengar ujaran yang disampaikan oleh pria di belakangnya itu, "Tidak perlu, dia akan menemani lelaki ini."
"Geurae? Tapi aku tidak ingin mereka bersama, mereka terlihat seperti kumpulan anjing yang menjijikkan." ucapnya dengan decakan pada bibir merahnya yang sedikit mengerucut tidak suka.
"Bukankah itu lebih baik? Kita memajangnya bersama untuk menandai sekumpulan anjing menjijikkan seperti mereka."
Sudut bibir itu tertarik mendengar ujaran tersebut. Ia tersenyum tipis seraya menatap foto yang kini berpindah tangan padanya dan foto wanita yang baru saja mengisi sudut mading miliknya.
"Kau benar."
Lantas wanita itu berbalik, menatap penuh kasih pada prianya yang tidak berniat melepas rengkuhannya pada pinggang rampingnya. Pun ia tidak keberatan, tangannya menaik menyentuh lembut rahang tegas itu sesaat ia berujar, "Kau selalu berhasil memahamiku."
Bubuhan kecupan itu diberikan pada punggung tangannya dan balasan yang terujar dengan senyum sumigrah itu diberikan, "Karena itulah kau bersedia menikah denganku. Bukankah begitu?"
Senyum itu seolah menular dan kilatan mata yang terpancar pada wajah cantik itu terlihat. Wajahnya mendekat untuk membisikkan sebuah kalimat di telinga prianya, "Mari kita habiskan malam bersama. Aku akan memberimu hadiah atas kerja kerasmu."
Senyum itu semakin melebar dan serta merta tubuh itu bergerak seirama, meninggalkan ruang persegi yang menjadi tempat utama dimana mereka melakukan kesenangan bagi keduanya. Kesenangan yang menjadi kengerian bagi orang lain namun kepuasan yang hanya dapat dimengerti oleh mereka satu sama lain.
Bagaimana suara cicitan yang meminta pertolongan begitu berbanding terbalik pada teriakan penuh umpatan yang biasa dilayangkan. Mata yang membelalak penuh oleh napas yang perlahan menipis oleh jeratan tali yang mengikat jalurnya. Tubuh menjijikkan yang begitu dibanggakan itu hanya akan menyisakan nama saat pisau itu membelah, membuka isi di dalamnya dan dipisahkannya sesuka hati. Selayak bagaimana perlakuan mereka pada orang lain.
Satu membenci kemenangan yang akan selalu didapatkan oleh kalangan atas yang sombong itu dan satu mencintai lolongan ketakutan dari seseorang yang selalu menyombongkan kehidupannya. Dua orang yang begitu berbeda namun memiliki tujuan yang sama. Dua orang berbeda yang bersatu untuk meraih tujuan yang diinginkan. Yaitu membalas siapapun orang yang pantas mendapat hukuman ketika hukum tidak dapat berbicara.
.
.
.A/N : haloo sengaja tidak kusebutkan ship nya pada judul karena karakternya diambil dari dua film yang berbeda dan mungkin bagi yang belum menonton vip bakal ngerasa asing sama namanya. Ini termasuk cerita lama yang jadi bahan eksperimenku (?) untuk cerita action/thriller dan baru kesampean nyelesaiin ini setelah nemu karakter yang sesuai untuk jadi gambaran karakter cerita ini. Bagiku ini masih agak lembek karena hanya berupa deskripsi singkat yang tidak eksplisit untuk adegan gorenya dan tergolong singkat ceritanya tapi aku belum bisa ngembangin lebih dari ini. Setelah beberapa pertimbangan aku mutusin publish ini ketimbang numpuk jadi draft :" Semoga kalian suka ya. Sampai jumpa lagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
IU's Short Story
Random-Title say it all- Kumpulan short story bercast IU dengan cast cowok yang beragam *Note : sebagian cerita re-post dari wp pribadi*