I have a lot of secret now
And...
You will never know my secret
- Lee Jieun
.
Aku menghirup udara pagi lewat jendela kamarku. Langit masih menampakkan warna kebiruan. Mungkin aku termasuk kedalam siswi yang sangat rajin dalam hal ini. Bangun lebih awal dari semua teman-temanku. Hanya untuknya. Sebuah senyum lebar serta merta terbentuk di bibirku kala otakku mengingat kembali pria itu.
Aku berbalik. Mengambil handuk untuk mandi dan bersiap pergi sekolah.
Tas sudah kusiapkan. Bajuku sudah rapi. Sarapanku pagi ini hanya segelas susu dan sehelai roti tawar yang kutambahkan selai coklat saja. Tidak lebih karena aku sedang dikejar waktu. Aku tidak ingin rencanaku sia-sia.
Berangkat sekolah pada pukul 5.50 pagi. Mungkin teman-temanku baru saja bangun dan sedang mengecek ponsel mereka, seperti kebiasaan remaja sekarang atau juga, baru saja memulai berkemas untuk mempersiapkan peralatan sekolah. Tidak sepetiku sekarang. Berjalan di jalanan yang masih sangat lenggang.
Matahari baru sangat awal menampakkan diri di langit. Jam sekolahpun masih sangat awal untuk pelajar di korea. Kami masuk setiap hari pukul 7. Sedangkan jam masih menunjukkan pukul 6.00 ketika aku menginjakan kakiku di sekolah, tapi apa yang kuperbuat sekarang? Kalian ingin tahu? Mari kutunjukkan.
Perlahan. Kakiku melangkah ringan melewati koridor sekolahku. Keadaan masih sunyi. Hanya seorang penjaga sekolah yang tahu aku di sini karena tidak ada lagi orang selain dirinya di sini. Ia selalu tahu kebiasaanku ini. Berangkat sangat awal kesekolah.
Awalnya, ia pernah bertanya tentang hal ini. Aku hanya menjawab. "Aku hanya ingin belajar di sini. Di sini sangat nyaman." Atau juga jawaban lainnya yang penah kuucapkan padanya. "Aku suka membaca di perpustakaan sekolah. Di sana banyak hal menarik."
Itu bohong! Semuanya bohong. Keadaanku di sini bukan semata-mata karena aku sedang melaksanakan tugasku sebagai pelajar. Melainkan...
Drekk
Suara derak pintu kelas terdengar di telingaku ketika aku menggeser pintu kelasku. Ruang kelas masih sedikit remang mengingat penerangan di kelas saat di pagi hari selalu menggunakan matahari dan sekarang bahkan matahari baru terbit.
Tatapanku jatuh pada sebuah meja. Meja itu berada di barisan ketiga dari empat barisan meja yang ada di kelasku, barisan awal dari pojokan di dekat pintu kelas. Tepatnya meja itu terletak di barisan ke-2 dari depan. Perlahan aku melangkah menuju meja itu.
Tepat ketika aku sampai di depannya, aku membuka tasku dan mengeluarkan secarik amplop. Kepalaku menoleh kekiri dan kekanan. Sesekali pula aku melirik arah pintu kelasku, takut-takut ada yang mengintip kegiatanku.
Aman.
Segera aku menaruh amplop itu di kolong mejanya.
Aku kembali menutup resleting tasku. Memakainya kembali dan berjalan menuju pintu kelas. Menggeser pintu kelas.
Aku berjalan kearah kananku menuju atap. Seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IU's Short Story
De Todo-Title say it all- Kumpulan short story bercast IU dengan cast cowok yang beragam *Note : sebagian cerita re-post dari wp pribadi*