Kafe itu terlihat lenggang saat itu. Ada sekitar 2 hingga 3 pelanggan yang masih duduk mengobrol di kafe. Oleh karenanya kedua orang yang seharusnya berada di dapur dan di kasir, kini duduk berkumpul bersama kedua temannya yang sudah duduk menunggu sejak 30 menit yang lalu.
"Sebentar lagi dia akan datang," Ucap Jimin, pria dengan rambut dark brown dan seragam pelayannya.
"Tepatnya 12 menit lagi." Lanjut Taehyung, pria dengan jaket berbahan jeans yang duduk di seberang Jimin.
"Aku penasaran apa dia membawa temannya lagi atau tidak." Ujar Hoseok, pria yang berada di sebelah Jimin dan juga memakai seragam pelayan yang serupa.
"Hyung, kau menyukai temannya itu?" Tanya Jimin.
"Siapa yang tidak? Mereka berdua cantik." Ucapan Hoseok dibalas dengan delikan oleh pria muda yang kini duduk di hadapannya, Jungkook.
"Kau boleh menyukai temannya tapi tidak dengan wanitaku." Balas Jungkook yang kemudian memancing siulan dan kalimat godaan dari ketiga temannya.
"Ohh wanitaku..."
"Aigoo uri Jungkookie sudah dewasa sekarang."
Jungkook hanya mendecih dan memalingkan wajahnya kearah pintu masuk kafe, menantikan kehadiran gadis pujaannya yang disukainya selama hampir 5 bulan ini. Juga untuk menghindar dari ketiga hyungnya yang masih menggodanya. Ia merasa malu telah mengucapkan hal tadi secara spontan.
Berbicara tentang gadis pujaannya. Namanya adalah Lee Jieun. Gadis cantik bersurai hitam lurus panjang. Gadis yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Gadis yang berada 2 tingkat diatasnya itu cukup populer dengan kecantikan dan bakat menyanyinya, ia adalah pemimpin klub musik di sekolahnya.
Pertemuan pertama mereka adalah saat gadis itu bekerja part time dengan bernyanyi di salah satu kafe dekat sekolah menengahnya dulu. Jieun begitu cantik saat itu dan senyum serta suaranya seolah menghipnotis dirinya untuk terus melihat gadis itu. Selama 1 bulan lebih Jungkook selalu datang ke kafe itu untuk melihat Jieun hingga suatu hari Jungkook tidak lagi melihatnya di kafe itu. Pelayan kafe mengatakan dia sudah berhenti bekerja.
Saat itu Jungkook sudah pasrah jika dirinya tidak akan bertemu Jieun lagi namun tuhan seolah mengasihinya dengan mengabulkan permintaan kecilnya untuk bertemu Jieun lagi. Tepatnya 5 minggu sejak ia tidak melihat Jieun, ia baru saja lulus sekolah menengah pertama dan ia pergi mendaftarkan diri kesuatu sekolah seni dan di sanalah ia akhirnya melihat Jieun kembali.
"Ya ya ya itu dia!" Bisikan heboh yang dilakukan Taehyung membuat Jungkook tersadar dari lamunannya, ia segera menoleh cepat kearah pintu masuk di mana ada 2 gadis cantik yang baru saja masuk ke kafe. Satu yang berambut sebahu dengan poni tengahnya dan satu lagi berambut hitam panjang dengan poni miringnya.
Salah satu gadis berambut panjang berjalan kearah konter tempat pemesanan makanan sementara temannya mengambil tempat duduk yang letaknya dekat dengan rak buku. Tempat favorit keduanya.
"Aku pamit, ada gadis cantik sedang menungguku" Ucap Jimin seraya memberikan kerlingan jahil pada Jungkook.
"Pesankan chocolate bubble tea untukku." Titah Hoseok pada Jungkook dan membuat pria yang 2 tahun lebih muda darinya itu memandangnya aneh. Bukankah Hoseok bekerja di sini? Seharusnya dia bisa membuat minuman untuknya sendiri bukan?
"Kau kan bekerja di sini hyung, kau bisa membuatnya sendiri." Ucap Jungkook heran.
Taehyung yang berada di sebelahnya mendengus kasar dan akhirnya berujar tidak sabar, "Ah Jinja. Hoseok hyung menyuruhmu agar kau dapat berkenalan dengan wanita itu." Jungkook akhirnya paham dan ia membutuhkan waktu selama hampir 20 detik untuk menyiapkan mentalnya sebelum ia bangkit dan berjalan kearah konter di mana gadis pujaannya tengah menunggu pesanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IU's Short Story
Aléatoire-Title say it all- Kumpulan short story bercast IU dengan cast cowok yang beragam *Note : sebagian cerita re-post dari wp pribadi*