Aku akan tiba dalam 10 menit.
Pesan singkat muncul dinotifikasinya. Pesan yang telah di tunggunya serta keberadaan pengirim pesan tersebut yang dinantikannya.
Sebut dia gila atau lainnya, dia telah mengagumi gadis selama 2 bulan lamanya dan baru beberapa minggu belakang ini dia berhasil mendekatinya. Bukan sembarang ia mencari cara pendekatan bersama gadis tersebut, melainkan melalui teman-temannya yang turut memperlancar rencananya dalam usaha mendekati gadis tersebut.
Rencana yang dimulai dengan pertemuan yang didasari atas kebetulan. Melalui perkumpulan antar musisi yang diketahuinya turut mengundang gadis tersebut, ia turut hadir untuk memulai rencananya.
Tidak sulit baginya untuk ikut berbincang bersama para musisi disana dan berkawan dengan beberapa orang yang diketahuinya sebagai teman karib gadis tersebut. Berbincang seputar musik sekaligus mengulur waktu sebelum gadis itu hadir dan ikut bergabung dan menimpali berbincangan.
Perbincangan yang diawali seputar musik, lalu karir dan berujung dengan saling bertukar nomor telepon. Yoongi tidak menyangka rencananya begitu mudah namun sekalipun begitu ia senang, setidaknya dengan begitu ia tidak perlu mengulur waktu untuk memiliki gadis itu.
Ting Tong
Dan berbicara gadis yang diincarnya, kali ini dia telah datang dan Yoongi tidak membutuhkan waktu lama untuk bangkit dan membuka pintu.
"Aku membawa kopi hangat untukmu. Kau menyukai kan?" Ujar Jieun pertama kali saat Yoongi mempersilakannya masuk dan duduk di sofa yang ada.
"Ini." Ucap Jieun seraya menyodorkan pada Yoongi salah satu dari 2 cup coffee yang langsung diterima bersamaan dengan gumaman terima kasih yang terlontar.
"Kau sudah menyelesaikan lirikmu?" Tanya Yoongi berbasa basi sementara ia mendudukkan diri di kursi kerjanya dengan ia mencoba memperhatikan secara diam-diam tampilan sederhana yang dikenakan Jieun, baju putih polos berlengan panjang dengan jeans biru muda berikut rambut panjang sebahu yang diikat kuda. Pun hal itu tidak luput memudarkan pesona dari gadis tersebut.
"Iya,...ada suatu masalah yang membuatku sulit berkonsentrasi." Ada keraguan yang dapat ditangkap Yoongi kala gadis itu membalasnya.
Dan Yoongi tahu tidak seharusnya dia bertanya lebih jauh mengingat privasi yang ada dan alasan atas Jieun, adalah orang yang kini menyuarakan masalah padanya membuatnya tidak dapat menahan rasa penasarannya dan memilih untuk bertanya lebih lanjut, "Apa kau keberatan jika aku bertanya apa masalah yang kau hadapi saat ini?"
"Tidak. Hanya saja aku baru saja putus dengan kekasihku." Ucap Jieun seraya mengendik ringan berupaya menanggapi dengan tenang namun Yoongi dapat menangkap bagaimana mata itu berdalih dari tatapannya dan memilih untuk melihat pada cup coffee yang ada dipegangannya.
"Oh...apa ada sesuatu?" Tanya Yoongi kemudian, sedikit berhati-hati, mencoba untuk tidak terdengar terlalu bersemangat membicarakan topik tersebut dan alasan lain karena ia tidak ingin memaksakan Jieun untuk berbagi cerita yang tidak ingin diceritakannya.
"Tidak. Hubungan kita memang sudah merenggang sejak bulan lalu. Kurasa memang saatnya."
"Ah..." Yoongi hanya dapat mengangguk menanggapinya. Selain karena ia merasa cukup baginya menanyakan masalah Jieun, ia juga memilih untuk memikirkan topik lain untuk mengalihkan suasana yang ada. Dia tidak ingin jahat dengan berbahagia kala Jieun mengumumkan putusnya hubungan dengan kekasihnya, melainkan tetap memikirkan bagaimana perasaan Jieun saat ini. Sekalipun begitu Yoongi tidak menyangkal bahwa ia senang mendengar kabar itu.
"Dan kurasa aku mulai tertarik pada pria lain." Dan kali ini kalimat Jieun membawanya melihat gadis itu yang kini telah kembali melihatnya. Yoongi bersumpah, jika gadis di hadapannya begitu pandai memainkan perasaannya hanya dengan membawakan kabar buruk setelah kabar baik yang didengarnya beberapa detik yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IU's Short Story
Random-Title say it all- Kumpulan short story bercast IU dengan cast cowok yang beragam *Note : sebagian cerita re-post dari wp pribadi*