Seorang pria tertidur pulas di balik selimutnya. Cuaca dingin yang ada di luar membuatnya semakin mengeratkan selimut tebalnya di seluruh tubuhnya.
Sinar terang yang tampak dari balik gordennya menunjukkan hari yang telah beranjak pagi, namun ia tidak mengindahkannya dan memilih menyembunyikan kepalanya di balik selimut.
30 menit lalu teman sekamarnya, Seokjin pamit berangkat begitupun dengan Hoseok dan Namjoon yang juga tinggal di apartment yang sama dengannya namun ia masih bergelung di atas tempat tidurnya, sibuk berkencan dengan kekasihnya atau bisa kita sebut sebagai kasur tidurnya.
Ia tahu ini hari sekolah dan ia tahu ini sudah pagi, tapi dia masih mengantuk dan dia masih dalam masa penyembuhan dari insiden yang membuatnya harus rehat selama beberapa hari bersekolah, jadi bolehkan dia beristirahat lebih lama lagi?
Namun seperti biasanya, keinginannya untuk mendapat ketenangan satu hari saja akan selalu terusik oleh satu orang.
"Min Yoongi!!!" Pekikan yang terdengar dari luar pintu kamarnya membuktikan ucapannya. Benar, itu dia.
Brak
Suara pintu kamar yang terbuka dan langkah berisik yang semakin mendekat menandakan orang yang tidak diundang itu berjalan kearahnya.
"Yak Min Yoongi, ireona!"
Bugh bugh
"Aww.. ya Jieun geuman!" Yoongi meringis dan ia segera keluar dari selimutnya untuk menahan tangan kurus milik gadis manis yang entah mengapa memiliki kekuatan besar di balik tubuh mungilnya dengan pukulannya yang hampir meremukkan badannya.
"Hoseok memberitahuku keadaanmu. Bagaimana mungkin kau bisa begitu ceroboh hingga melukai dirimu sendiri huh?" Ucap Jieun dengan nada kesal yang begitu kentara dalam suaranya. Mata itu menatapnya marah, kesal, dan jengkel. Suatu perasaan beragam yang membuat Jieun hampir kalap setiap menghadapi kelakuan Yoongi.
Sementara Yoongi menatap datar Jieun dan membalas. "Jika kau tidak tahu apapun jangan bertindak seenak hatimu." Nada suara dan tatapan itu membuat Jieun bungkam.
"Namjoon menumpahkan air tepat di depan kamarku dan aku yang baru saja keluar dari kamarku tergelincir karena lantai licin dan hal itu terjadi tepat sebelum Namjoon sempat mengambil kain pel." Jelas Yoongi kemudian.
Jieun bungkam mendengarkan, mencerna setiap kata yang diceritakan Yoongi. Butuh beberapa detik baginya sebelum akhirnya ia tertawa terbahak dan hal itu sukses membuat Yoongi berkerut melihatnya heran.
'Apa anak ini sudah gila?' Batin Yoongi.
"Aduh Yoongi,... kau bodoh sekali hahahaha..." Jieun kembali tertawa ketika cerita Yoongi kembali berputar diotaknya. Konyol sekali mendengar seorang Min Yoongi terpeleset oleh air dan menyebabkan telinganya luka hingga ia absen dari sekolah selama 1 minggu.
"Jieun, apa kau masih waras? Tadi kau mengamuk dan sekarang kau tertawa seperti orang gila." Ucapan Yoongi membuat tawa Jieun terhenti dan seketika Jieun menatap tajam kearah Yoongi dan bersiap mengambil bantal untuk memukul Yoongi. Namun sayangnya ia kalah cepat karena Yoongi telah mengambil bantal itu darinya dan mengamankannya di balik punggungnya.
"Kau kesini untuk menjengukku atau menertawaiku?" Tanya Yoongi dan Jieun terkekeh pelan menyadari jika pria di depannya tampak kesal setelah ia menertawai insiden memalukannya. Ugh Yoongi tahu itu memalukan tapi mau bagaimana lagi, itulah yang terjadi sebenarnya.
"Miyan, bagaimana lukamu? Apa kau akan tuli?" Pertanyaan Jieun membuat Yoongi sedikit jengkel. Jieun mengkhawatirkannya atau mendoakannya untuk menjadi tuli?
KAMU SEDANG MEMBACA
IU's Short Story
De Todo-Title say it all- Kumpulan short story bercast IU dengan cast cowok yang beragam *Note : sebagian cerita re-post dari wp pribadi*
