(IUxSungjin) Our Story

279 34 28
                                    

This is our story
How we met and how we end up
Never knew you will become the one
My best happy ending. My last love story

.
.
.

Warn: Banyakan narasi, sedikit dialog. When I said a lot artinya bakal banyak bgt wkwk so, siapin mata buat yang mau baca karena paragrafnya bakal padet dan dialog bakalan muncul menjelang tengah cerita... enjoy yall~

.
.
.

Jieun bertemu dengannya pertama kali pada acara malam tahun baru yang diselenggarakan oleh divisi angkatan militer sang adik, Lee Junghoon. Acara yang turut serta mengundang kerabat dekat dan Jieun yang semula termasuk dalam daftar hitam sang adik sebagai orang yang akan diajak di sebuah acara -karena alasan pekerjaannya yang seorang selebriti, terpaksa harus pergi menggantikan orang tuanya yang harus bertolak ke kampung untuk menengok sang paman yang dilarikan ke rumah sakit. Seharusnya Jieun hadir di pesta malam tahun baru bersama kekasihnya, namun harapannya pupus saat sang Ayah memaksa untuk menghadiri pesta di basecamp militer sang adik.

Park Sungjin. Sosok yang tanda sadar mengusir rasa bosannya di acara itu dan memperbaiki moodnya yang buruk setelah membatalkan rencananya menghabiskan malam tahun baru dengan kekasihnya.

Panggilan kepala tim Park itu disematkan oleh para anggota tim militer yang dipimpin pria itu. Pujian akan ketekunan dan keterampilan dalam bertugas itu tersebut. Bukan suatu omong kosong ketika dalam waktu cepat kepemimpinan akan regu diamanatkan padanya hanya dalam waktu beberapa bulan setelah ia bertugas. Dan dalam waktu singkat, kenaikan pangkat diberikan pada pria itu.

Junghoon, sang adik menjadi satu dari sekian anggota yang termasuk dalam satu regu yang dipimpin Sungjin dan pengagum akan wibawa kepemimpinan yang dimiliki pria itu. Tak segan, Junghoon mengenalkan Jieun pada Sungjin yang diketahuinya berprofesi yang sama dengan kakak perempuannya. Jieun tidak tahu, seberapa banyak Junghoon bercerita tentang dirinya karena pria itu tampak terbiasa saat Junghoon menyangkut pautkan profesi keduanya, sekalipun tidak menutup kemungkinan akan jarak yang tercipta mengingat status Jieun yang jauh lebih senior sebagai penyanyi. Namun sejauh yang dapat dilihat Jieun, selain dari anggota militer lain-yang hadir disana dan hanya berani menatapnya malu-malu dan berbicara pendek, Sungjin tampak biasa menimpali setiap kalimat yang memungkinkan untuknya berkomentar. Dan Jieun mengakui akan daya tarik yang dimiliki sang ketua tim.

Pertemuan kedua adalah lima bulan berikutnya. Jieun kembali menjadi korban sasaran yang harus menggantikan sang Ibu untuk mengunjungi Junghoon di basecamp militer. Entah kebetulan atau bagaimana, pria itu ada disana saat Jieun tiba dan menjadi orang pertama yang menyambutnya setibanya di tempat itu. Sejujurnya, tidak ada yang hal istimewa yang terjadi. Jieun hanya menghabiskan 1 jam sebelum dia pergi karena jadwal pekerjaan yang dimilikinya. Hanya saja, Jieun tidak tahu, mengapa dia merasa senang setelah melihat sosok pria itu. Mengenakan seragam militer yang sama seperti pertemuan pertama mereka dan membawa kewibawaan yang tidak pernah gagal membuatnya tertarik. Dia tidak lagi peduli akan kekasihnya, akhir-akhir ini hubungannya meregang oleh kepadatan jadwal antara dirinya dan kekasihnya. Jieun merasakan dinding yang perlahan membentuk di dalam hubungannya dengan sang kekasih dan Jieun tidak akan terkejut jika dalam waktu dekat ini hubungannya mencapai kata akhir.

Pada bulan september, Jieun mengajukan dirinya sendiri untuk menemani Ayahnya menjemput Junghoon yang kala itu mendapat jatah libur merayakan hari chuseok. Ia bersiap penuh mengawasi keadaan saat tiba, menimpali obrolan sang Ayah dengan adiknya yang membicarakan tentang beberapa hal selama tugasnya, hingga saat mendapat celah, Jieun menanyakan Sungjin, pria yang sempat menjadi ketua tim regu itu.

IU's Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang