YOHA!YOU DON'T WAIT FOR MY STORY?
UhIT HURTS..
SORRY FOR TYPO
•••
"PERMISI PAKET!!" Etry dengan tergesa membuka pintu, wajahnya kini datar."Pagi-pagi udah teriak depan rumah orang kamu," Haekal tersenyum canggung.
"Maaf Tante, saya cari Naufal." Etry mengangguk dan mempersilahkan Haekal masuk, Segera Haekal menyalimi etry.
"Nana di kamar, kamu kesana aja," Haekal mengangguk dan berlalu.
"NANA~ MAIN YUK!" Haekal memukul keras pintu kamar di lantai dua.
"Apaansih!?" Mata Haekal membulat, ia kira ini kamar Naufal.
"Sorry, gue kira kamar Naufal." Segera Haekal terbirit lari ke kamar di sebelahnya.
"Gila, pagi-pagi udah nangkring," gumam nofal sebelum menutup pintu.
Haekal masuk ke kamar Naufal yang tak di kunci. Di sana, Naufal tidur dengan posisi meringkuk.
"Na, bangun. Udah sore," Haekal menepuk keras pipi Naufal.
"Lima menit," Naufal bergumam tanpa membuka mata. Ia tertidur saat jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari.
"Gak! Bunda suruh Lo kerumah!" Naufal membuka mata, ia menggosok matanya pelan. Matanya mengernyit melihat Haekal yang berdiri di depannya sembari tersenyum lebar.
"Ngapain disini?" Haekal memutar matanya malas. Dan menarik selimut yang menutup sedikit kaki Naufal
"Lo yang suruh kemarin," Naufal bangkit, ia menatap sekeliling. Kemudian ia bangkit sembari membenahi sedikit bajunya
"Bukan pagi buta gini juga Haekal gila!" Naufal dengan kesal bangun, ia menuju kamar mandi.Haekal tertawa puas, ia membaringkan tubuhnya pada kasur Naufal. Sepertinya Naufal sedang ritual.
Mata Haekal melirik nakas, keningnya mengerut.
"Buat apa?" Gumam Haekal pelan.
"Eh! Ngapain Lo!?" Segera Naufal menghampiri Haekal yang hanya tersenyum canggung.
"Lo sih, lama banget. Gue bosen," Naufal yang menggosok rambutnya memutar mata malas.
"Gue gak nyuruh Lo Dateng sepagi ini," Haekal mengangguk lagi.
"Mau ngapain emang?" Tangan Naufal berhenti bergerak.
"Cuma minta bantuan buat cari sedikit informasi." Haekal mengangguk dan berbaring lagi.
Jakarta selatan, 11:40 wib.
"Udah siang, ke rumah gue kuy! Bunda ajak buat roti resep baru," Naufal yang sedang memotret asal segera melirik.
"Bunda suruh makan siang disini dulu," Haekal mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abu (End)
Teen Fiction"Bukankah kita hanya sebatas senja dan daratan?saling melihat tapi tak terikat, saling menatap namun tak menetap". -S.k "Gue usahain asal itu bikin Lo ba...