HAYIII!
HAPPY READING
AND
SORRY FOR TYPO
•••
Jakarta selatan, 09:30.
"Kenapa na? Dari tadi diem aja," Naufal tak menanggapi celotehan Haekal, ia hanya diam sembari mencoret-coret bagian belakang bukunya.
"Kalau ada sesuatu jangan dipendem sendiri na, gak baik." Naufal hanya menghela nafas berat, tanpa menjawab apapun.
"Gue kemarin liat cewek yang ada-
"BISA DIEM GAK SIH LO! BIKIN PUSING!" Haekal tersentak akan bentakan tiba-tiba dari Naufal, serta gebrakan kuat pada meja di depannya.
Keheningan melanda beberapa menit setelah bentakan itu keluar, juga dengan keadaan kelas yang tiba-tiba sepi.
"Sorry, gue gak fokus" Naufal mengacak rambutnya kesal. Menutup buku, lalu melirik kearah Haekal yang masih syok.
"Gue ke izin ke toilet, gue minta maaf sekali lagi," akhir Naufal sebelum beranjak dan keluar dari kelasnya.
"Kaget mampus, kirain bakal di tonjok." Haekal menghembuskan nafas panjang kala melihat Naufal berjalan keluar kelas.
Bohong, Naufal sama sekali tak pergi ke toilet. Sekarang ia berada di bangku belakang sekolahnya.
Pikirannya melayang jauh, tanpa menyadari ada orang yang berjalan mendekat ke arahnya.
"Temuin gue nanti malam jam delapan, jangan harap untuk gue toleransi semua alasan Lo. Dan gue, bakal kasih tau siapa dalang dari semua paket yang Lo terima selama ini." ucap seorang lelaki berambut blonde, sebelum pergi tanpa mendengar jawab dari Naufal yang menatapnya dalam.
••
Jakarta selatan, 19:20 wib
Naufal dengan Hoodie hitam dan celana jeans hitam duduk di cafe tempatnya biasa bersantai, lebih tepatnya, me time.
lonceng di dekat pintu berbunyi tanda seseorang masuk, lantas Naufal melihat dan melambai kecil.
"telat 10 menit," laki-laki berambut blonde itu berdecih malas menanggapi ucapan singkat Naufal.
"jangan bertele-tele, apa hal yang mau Lo omongin?" laki-laki itu memberikan sebuah foto. lantas, Naufal dengan sigap menerima dan mengamati foto itu dengan seksama.
keningnya mengernyit tanda bingung akan hal yang diberikan laki-laki di depannya.
"itu saudara gue." lantas, Naufal mendongak.
"apa hubungannya?" laki-laki itu menegakkan tubuhnya yang tadinya bersandar pada sandaran kursi.
"dia, orang yang selama ini neror hidup lo." Naufal kembali mengambil foto yang di pegang laki-laki di depannya, ia kembali mengamati foto tersebut.
"jadi..ini satria?" Justin, anggota javiero yang jarang ikut berkumpul bersama mereka. ia baru saja kembali dari LA.
"bener. sekarang, dia bakal balas semua perbuatan bejat keluarga Lo. gue gak ada niat bantu Lo, gue cuma sekedar ngasih tau lo, buat lebih berhati-hati." Naufal terdiam lama, ia kembali menatap Justin yang menjelaskan panjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abu (End)
Novela Juvenil"Bukankah kita hanya sebatas senja dan daratan?saling melihat tapi tak terikat, saling menatap namun tak menetap". -S.k "Gue usahain asal itu bikin Lo ba...