YOHA!GOOD AFTERNOON!
HAPPY READING
And
SORRY FOR TYPO!
•••
Jakarta selatan, 09:30 wib.Waktu berlalu cepat, mungkin itu yang dirasakan beberapa manusia kala itu.
Namun Naufal, ia merasa terkurung dalam relung waktu, di buru habis-habisan dan tenaganya seolah terenggut cepat.
Sekarang, ia berada di antara kumpulan manusia dengan ambisi tinggi untuk berada paling atas.
Naufal dengan bersusah payah berada di tempat paling nyamannya. Matanya menyipit membaca setiap urut nomor dan nama yang tertera di Mading sekolahnya.
Matanya membulat kala melihat namanya berada di urut kedua, setelah saudara satu rahimnya.
Ia menggigit bibir, kemudian keluar dari kerumunan.
Melihat Haekal yang bersandar pada salah satu tiang kelas dengan mulut tersempal permen. Ia menghampiri Haekal dan memeluk Haekal erat, Haekal tersentak.
"Berhasil!" Gumam Naufal tanpa dimengerti Haekal, Haekal mengernyit sembari tangannya membalas pelukan Naufal.
"Kenapa?" Naufal melerai pelukannya, ia menatap Haekal berbinar.
"BERHASIL! GUE PERINGKAT DUA!" Mata Haekal membulat, ia meloncat bersama Naufal.
Mereka berputar di koridor, dengan senyum mengembang keduanya berlari keluar dari tempat ramai itu dan menuju parkiran.
"Let's go! Kita rayain!" Naufal mengangguk dan berlari ke arah motornya.
Sekarang, keduanya berada di rumah tempat club motor yang di ketuai Naufal.
Disana ramai, sebab pembagian rapot masih esok lusa. Sekolahnya hari ini hanya mengumumkan peringkat dan para OSIS yang sibuk akan acara perpisahan anak kelas dua belas.
"WE! Gimana bang?" Haekal duduk di sebelah evan, Naufal tersenyum tipis.
"Kedua, setelah Nono," mata anggota Naufal membulat sempurna.
Mereka bersorak untuk Naufal, bian mendekat ke arah Naufal dan merangkulnya.
"Gila! Murid kita gak dikit bang, Lo hebat bisa jadi peringkat kedua di angkatan kita!" Semuanya mengangguk setuju, Naufal tersenyum lagi.
Kali ini tulus, sangat tulus.
Ia merasa dihargai, pencapaiannya hari ini cukup membanggakan jiwanya.
"Gimana kalau kita makan-makan malam ini!?" Bian bersorak dan lagi semuanya mengangguk setuju.
"GAS LAH!!" Bian tersenyum senang ke arah Naufal, Naufal mengangguk saja.
"Kita siapin pesta malam ini!" Bian bangkit kala Naufal bangkit dari duduknya, ia dengan semangat merangkul Naufal.
"Barbeque ya?" Naufal mengangguk lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abu (End)
Jugendliteratur"Bukankah kita hanya sebatas senja dan daratan?saling melihat tapi tak terikat, saling menatap namun tak menetap". -S.k "Gue usahain asal itu bikin Lo ba...