29. Satria Candra Gaviero

243 15 0
                                    

Heyyoww yeorobun

HAPPY READING

AND

SORRY FOR TYPO

•••

Jakarta selatan, 11:00 wib

Naufal hanya duduk diam sembari menatap keluar jendela kamar rawatnya.

pikirannya melayang jauh, memikirkan hal yang mungkin tak seharusnya di pikirkan.

Detik demi detik dilalui nya hanya dengan hening, tak ada suara apapun kecuali detik jam di dinding.

"heyow, udah sehat aja kayanya nih," Haekal datang sembari membawa buah dan dua cup kopi.

mata Naufal tak fokus pada Haekal, melainkan pada kopi yang di bawanya. Melihat itu, mata Haekal memutar malas.

"nih, dua shot." Naufal dengan sigap menerima kopi itu dan meminumnya dengan semangat.

keduanya hanyut dalam pembicaraan, tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul lima sore.

"gue balik, nanti malam gue kesini lagi." lantas, Naufal menggeleng tak setuju.

"gak usah, gue oke." Haekal hanya menaikkan bahu acuh, tanda tak perduli.

setelah Haekal pergi, ia kembali diam.

"bunda..ayah gak jenguk nana? kata ayah mau kesini kemarin." gumamnya tanpa sadar.

Naufal membaringkan diri, dan memejamkan matanya mencoba untuk tertidur.

pintu kamar rawat Naufal terbuka, membuat Naufal yang memang tak tidur nyenyak membuka matanya.

pupil matanya membesar melihat orang yang masuk ke kamarnya.

"Nono butuh donor, kondisi Nya sekarang udah gak memungkinkan buat sembuh lagi. Cara terakhir yang bisa buat dia sembuh cuma satu, dan kamu pasti mengerti maksud bunda" jelas etry sambil menatap manik gelap Naufal.

"Jadi?bunda mau aku ngapain biar bisa bantu Nono?" Tanya Naufal.

"Kamu mau kan donorin jantung kamu buat Nono?" Ucapan yang keluar dari mulut etry berhasil membuat mata gelap itu mendadak kosong.Luka Kesedihan,kemarahan,dan kekecewaan tampak jelas terlihat dari manik berkaca-kaca itu.

"Bunda?" Ucap Naufal dengan suara bergetar dan mata yang terus menatap etry

"Kamu mau kan na? Kamu udah janji sama bunda untuk ngelakuin apa saja yang bunda mau sama diri kamu, sekarang ini keinginan  bunda. Kamu mau kan?" Tanya etry lagi.

Cukup lama terdiam, akhirnya Naufal tersenyum.

"Nana akan" ucap nya menjawab segala keresahan hati etry.

"tapi.." Naufal menarik nafas panjang sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Nana sayang bunda selamanya, perasaan itu gak bisa Nana pungkiri." etry hanya mengangguk mendengar jawab dari Naufal

Abu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang