YOHAA!!SELAMAT MALAM
H A P P Y R E A D I N G
AND
SORRY FOR TYPO
•••
Jakarta selatan, 07:15
"Kamu mau kemana pagi-pagi udah rapi na?" Naufal yang sedang berbincang dengan Axel mengalihkan pandangan.
"Nana ada janji sama anak-anak" etry hanya mengangguk dan naik ke lantai atas.
Naufal mengangguk, kembali menatap Axel.
"udah telat, Nana pergi yah" Naufal menyalimi tangan Axel dan segera naik ke motornya.
"Hati-hati" Naufal mengangguk dan meninggalkan kediamannya.
"Udah siap semua di mobil?" Rian mengangguk diikuti anggota lain.
"Kita langsung kesana aja atau ada yang belum sarapan?" Mereka semua menggeleng kecuali bian dan Haekal.
"Lo belum sarapan" Naufal sedikit terbatuk, dia menatap Haekal kemudian mengangguk.
"Gapapa, aman"
"Kita jalan, jangan buat ribut jalanan. Jalanan lagi cukup rame sekarang, jangan buat image buruk" semua anggota mengangguk, Naufal menjalankan motornya bersama Haekal yang dibonceng.
Sekarang, para anggota Naufal berdiri dengan masing-masing tangan menenteng kotak berisi makanan makan. Acara Jum'at berkah yang selalu diadakan di club mereka ketika ada waktu senggang atau adanya lebih uang kas.
"Kesana yan, jangan neduh Mulu kayak cewek" bian merengut mendengar celetukan dari Haekal, dia berjalan lesu dan membagikan makanan itu pada ibu-ibu yang lewat.
"Makasih ya nak, semoga rejekinya selalu lancar" bian mengangguk dan tersenyum tipis.
"Bang Nana!" Naufal menoleh dan mengangguk, Naufal berjalan kearah bian.
"Ada apa?" Bian tersenyum aneh, Naufal mengernyitkan dahinya dan menatap arah tunjuk bian.
"Minta 20 ribu dong bang, lagi sulit nih" Naufal menggeleng dan memberikan uang lima puluh ribu pada bian, matanya berbinar.
"Makasih Abang Nana...bian beli es krim dulu" Naufal terkekeh geli melihat bian yang berlari kearah penjual es krim.
"NANA!" Naufal menoleh dan berlari kecil ke arah Haekal.
Mereka membagikan sekitar 150 lebih kotak makanan dan air mineral pada orang-orang yang membutuhkan atau yang sekedar lewat.
Mata Naufal melirik pada seorang laki-laki yang berjalan keluar supermarket dengan sempoyongan. Dengan pelan, Naufal berjalan mendekati laki-laki itu. Naufal mempercepat langkahnya saat melihat laki-laki itu akan ambruk.
Dapat, laki-laki itu tidak membentur lantai.
"Mas?" Naufal menepuk pipi laki-laki itu pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abu (End)
Teen Fiction"Bukankah kita hanya sebatas senja dan daratan?saling melihat tapi tak terikat, saling menatap namun tak menetap". -S.k "Gue usahain asal itu bikin Lo ba...