4. mungkin berguna

467 31 0
                                    


HOLA!

Hehehehe

HAPPY READING

&

SORRY FOR TYPO!

•••

"Ini kan ada kue strawberry, yaudah kalau dia mau mah makan aja. Sekarang kamu panggil dia, dia kan suka kue" ucap Axel menyuruh etry.

"Iya yah" jawab etry kemudian naik ke lantai 2.

"Nana, bunda masuk ya" ucap etry kemudian membuka pintu kamar Naufal.

"Eh, bunda ngapain?" Tanya Naufal.

"Bunda mau ajak kamu makan kue di bawah" ucap etry menyebutkan alasannya.

"Yaudah Nana beresin ini dulu" jawab Naufal.

"Gapapa gausah di beresin, nanti kalau udah makan kuenya, Nana lanjut belajar aja" ucap etry kemudian menarik tangan Naufal.

Sesampainya di lantai bawah, dapat Naufal lihat satu cup cake kecil. Yang dapat dipastikan itu adalah untuknya.

"Ini kamu makan" ucap etry sambil menyodorkan cup cake itu.

"Makasih bunda" jawab Naufal kemudian makan.

Namun, memang dasarnya kue itu kecil. Cup cake itu habis hanya dengan beberapa suapan saja.

"Kamu makan yang ini aja na" ucap Axel menawarkan.

"E-eh gausah yah" jawab Naufal ketika melihat Axel memotong kue strawberry itu.

"Udah kamu makan aja na, gabaik pilih-pilih makanan" ujar etry ikut nimbrung.

"Yaudah, makasih ya" ucap Naufal kemudian memakan kue strawberry yang di potongkan oleh Axel.

Naufal mulai memakan kue itu dengan ragu hingga kue itu tandas, tak selang lama. Naufal izin untuk pergi ke kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi, Naufal mulai merasa sesak hebat di dadanya, ingin meminta tolong, Namun membuat suara kecil pun ia tak mampu.

"B-bunda, t-o..long Nana" rintih Naufal sembari terus menahan rasa kantuk yang tiba-tiba menyerang.

"A-ayah..."

Sesak dan sakit rasanya sudah menguasai, kepala nya sekarang bagai akan pecah saat itu juga, dengan bibir yang mulai membiru.

"T-taha..n nau..fal.." rintih nya dengan tubuh sudah terguling di lantai dingin kamar mandi.

Naufal merasa sekarang nyawanya sedang di tarik ulur oleh malaikat, rasanya sekarang jika boleh ia menyerah, ia akan melakukan itu. Namun masih banyak hal yang harus ia lakukan di dunia. Membuat kue cokelat besar kesukaannya bersama bunda, memancing di kolam ayah Haekal bersama ayah, belajar fisika bersama Nofal, mengajarkan Haekal matematika, memperbaiki hubungannya dengan justin, dan rasanya masih banyak keiinginan yang belum ia lakukan.

Pergerakan Naufal mulai melambat, dengan tangan sudah tak memegang erat lehernya, dan mata yang perlahan mulai menutup.

"NAUFALLLL!!" Teriak Nofal ketika baru saja memasuki kamar mandi.

Sebelumnya..

Nofal mulai curiga ketika setelah beberapa menit berlalu, namun Naufal masih belum juga kembali dari kamar mandi.

Abu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang