ANNYEONGHASEYEEEKKHAPPY READING
&
SORRY FOR TYPO
•••
Setelah perdebatan antara saudara satu rahimnya, Naufal memilih tidur kembali.
Sekarang sudah tengah malam, dan kedua orang tua mereka belum juga datang keruangan Naufal sedari tadi.
"Fal, gue keluar sebentar ya. Gue ke taman" beritahu Nofal kepada Naufal yang sedari tadi sudah terlelap.
Angin malam berembus. karena memang sudah larut, tak ada satu orang pun disana.
"Maafin gue na" ucap Nofal menghela nafas berat.
"Gue gak tau gimana caranya bujuk bunda supaya gak ngelakuin hal yang sama lagi ke Lo"
"Gue udah ngelakuin segala cara yang gue bisa na" lanjut nya.
"Tapi bunda, dia gak mau dengerin gue sama ayah"
"Ayah udah ancam bunda, tapi hasilnya tetap aja na. Gak bisa" akhir nya dengan suara bergetar.
Nofal melihat ke depan dengan pikiran yang entah sudah berada di mana.
"Kalau gue gak kayak gini, Lo pasti bahagia kan na?" Monolog Nofal.
"Maafin gue na, gue udah usaha" ucap Nofal lagi.
"Gue gak tau berapa berat beban yang udah Lo pikul sendiri na, gue harap Lo gak memilih menyerah kali ini" setelah itu Nofal memilih kembali ke ruang rawat Naufal.
05:45 WIB.
Sekarang Naufal sedang membujuk sang kembaran untuk membawanya pergi dari tempat terkutuk ini.
"Gueeeeee udahhhhhhhh sembuhhhhhhhh" ucap Naufal dengan nada yang di panjang kan.
"Lo belum sembuh na" jawab Nofal dengan enteng.
Mendengar itu, Naufal memilih berbaring kembali dan dengan tubuh yang membelakangi Nofal.
"Huhhh, Lo belum sembuh na, kalau Lo pulang sekarang terus Lo drop. Rumah sakit bukan tetangga kita na" jelas Nofal dengan nada geram.
"iya" jawab Naufal ketus.
"Mending Lo makan buah, gue kupasin" ucap Nofal kemudian mulai mengupas kulit jeruk.
Dengan malas, Naufal bangkit dengan wajah di tekuk.
"Mukanya gak usah kayak gitu" Nofal menjejalkan jeruk ke Mulu Naufal.
"Ishhh" kesal Naufal namun terus menguyah buah yang di mulut nya.
"Oh iya"
"Bunda sama ayah mana?" Tanya Naufal melihat sekeliling, pasalnya dari semalam ia tak melihat keberadaan kedua orang tuanya itu
"Lo gak suka kalau cuma gue yang jagain Lo disini?" Tanya Nofal dengan nada memelas.
"Jijik gue, lagian Lo kan harus sekolah" jawab Naufal.
"Gue udah izinin kita, udah gue izinin selama 3 hari. Jadi Lo besok baru pulang kerumah" ucap Nofal enteng.
"Enak banget Lo ngomong kayak gitu. Iya sih Lo udah pinter, tapi gue belum" jawab Naufal dengan nada kesal.
"Apaansih, gue gak suka Lo ngomong gitu" jawab Nofal, lagi.
Naufal hanya mengendikkan bahu acuh.
//

KAMU SEDANG MEMBACA
Abu (End)
Ficção Adolescente"Bukankah kita hanya sebatas senja dan daratan?saling melihat tapi tak terikat, saling menatap namun tak menetap". -S.k "Gue usahain asal itu bikin Lo ba...