ALGORITMA²³

11K 876 316
                                    

Brakk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakk...

Pintu toilet berbunyi ketika seorang siswi membukanya dengan keras, Zora yang habis membuang air kecil lantas menoleh kaget.

Tiga orang siswi masuk kedalam toilet, dua siswi lainnya berdiri didepan pintu yang sudah tertutup. Zora yang melihat itu kembali menghadap pada cermin, ia mencuci tangannya.

"Bitch," desis Hilda, yah yang tadi menendang pintu toilet adalah Hilda, gadis itu masuk bersama Flora dan Bianca.

Zora sama sekali tidak menghiraukan itu, karena ia kira bukan dirinya yang dimaksud oleh siswi itu.

"You bitch," Hilda mendekati Zora, dan tanpa aba-aba gadis itu menarik rambut Zora.

Arghhh...

Zora terpekik kaget, sekaligus merasakan sakit pada kulit kepalanya.

"Lepasin gue sialan," pinta Zora, ia memegang tangan Hilda yang tengah memegang rambut gadis itu.

"Lo cewek sialan, bisa-bisanya deketin Raga," ujar Hilda, ia menatap bengis pada Zora.

"Lepasin gue atau lo terima akibatnya," peringat Zora, ia tak main-main dengan ucapannya.

Arghhh....

Bukannya melepaskan Zora-Hilda malah semakin memperkuat tarikannya.

"Lo," kesabaran Zora sudah diujung batas, dengan cepat ia memegang tangan Hilda lalu memelintir tangan gadis itu.

Zora membalikkan keadaan, tangan Hilda dikunci ke belakang.

Arghhh....

"Hilda!" Seru Bianca dan Flora, ketika gadis itu terpekik.

"Lo main-main sama gue heh," ejek Zora.

"Gue nggak kenal sama lo, dan...."

Zora menatap dua siswi yang ingin memisahkan dirinya dan Hilda. "Lo adek kelas hem? Lancang banget lo bertiga," kekeh Zora.

"Gue nggak takut sama lo," kelakar Hilda, ia masih berusaha membebaskan dirinya dari Zora.

"Gue juga nggak takut sama lo, gangguin gue lagi! Lo bertiga bakalan tau akibatnya," Zora kembali memperingati mereka, ia lalu melepaskan pegangannya dan mendorong Hilda kedepan.

Tchi..

Decih Zora, gadis itu kemudian keluar dari toilet.

"SIALAN LO BICTH, GUE BAKALAN BIKIN PERHITUNGAN! LIAT AJA," teriak Hilda tak terima.

"Sabar Hil," Bianca memegang bahu Hilda.

Gadis itu menepis tangan Bianca. "Bacot, liat aja gue bakalan bikin dia dibenci sama semua orang termasuk Raga," gadis itu tersenyum smirik.

ALGORITMA 2 : DANGEROUS BOY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang