ALGORITMA³

32.8K 3.1K 293
                                    

Saga memasuki area markas, Raga memandang markas yang hanya punya satu lampu penerangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saga memasuki area markas, Raga memandang markas yang hanya punya satu lampu penerangan itu.

Mereka turun dari motor, Raga menatap papanya itu.

"Pah," panggil Raga.

Saga menoleh. "Ikut papa aja ya baby panda," Raga yang mendengar kalimat itu lagi memutar bola matanya dengan malas.

Saga berjalan menuju pintu markas diikuti oleh Atlas dan yang lainnya, sementara Raga masih pada posisinya.

"Ikut ya baby panda," ujar Gerhana seraya berjalan melewati Raga.

"Uhhhh kiyowo...kiyowo," sahut Petir.

"Baby panda nggak tuh," Meteor terkekeh.

Saga menatap tajam teman-temannya. "Lo semua mau mati?" Tanya Raga dengan suara beratnya, bisakah papanya berhenti memanggilnya dengan sebutan baby panda!

"Ehehehe pisss, canda Ga! Masuk ayo," ajak Petir.

Mereka akhirnya masuk kedalam markas, suasana markas yang tadinya gelap kini menjadi terang.

Raga dan teman-temannya menatap seisi markas.

"Foto siapa tuh?" Tanya Meteor, ketika melihat satu lemari kaca yang dipenuhi oleh banyak bingakai foto, mereka mengikuti arah pandang Meteor.

"Om bisa liat nggak?" Tanya Kaisar pada Saga, pria itu mengangguk membiarkan mereka melihat-lihat seisi markas, yang kini berdebu karena sudah enam tahun berlalu mereka tak berkunjung kesini.

"Kangen Ga," tutur Lintang, mereka berdiri tak jauh dari posisi Raga dan teman-temannya.

"Sama gue juga kangen ngumpul sama anak-anak," timpal Jupiter.

"Mereka yang bakal jadi penerus kita," ucap Saga, pandangan pria itu sembari memandang foto itu.

"Asteroid yang hampir delapan belas tahun vakum, akan kembali dengan wajah baru," ujar Gema yang berdiri disamping Samudra.

"Bener, gue harap mereka lebih beringas daripada kita yang dulu," kata Bima.

"Dari muka-muka mereka kayaknya sih lebih ya," tutur Gama, mereka menatap calon inti Asteroid itu dengan tatapan sulit di artikan.

Mata Raga terhenti pada foto besar yang berada di dinding.

Dengan rasa penasaran Raga mendekat, lalu menatap foto itu lebih jelas didalamnya terdapat foto para laki-laki bukan hanya lima atau sepuluh orang, melain ratusan orang laki-laki. Raga mengenyitkan dahinya, semuanya laki-laki itu terasa asing kecuali papanya dan teman-teman papanya, yang posisinya berdiri paling depan.

Dibawah foto itu bertuliskan Asteroid generasi ke-1, 01 Desember 20xx.

"20 tahun yang lalu," gumam Raga.

"Ini foto pertama yang di ambil saat dua bulan-setelah asteroid dibentuk," suara Langit mengagetkan Raga.

Meteor maupun yang lainnya mendekat kearah mereka.

ALGORITMA 2 : DANGEROUS BOY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang