Deru mesin mobil ataupun motor memenuhi area sekolah, para murid memasuki gerbang pertama SMA Tri Sakti, sebelum melewati gerbang utama sekolah.
Brumm...
Brumm...
Brumm...Dan seperti biasa beberapa motor sport yang sudah dihafal siapa pemiliknya membuat para siswi berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan yang menyegarkan di pagi hari.
Raga dan teman-temannya, berhenti di parkiran motor. Namun, ada satu yang kurang–yaitu Petir, laki-laki tak bersama mereka saat ini. Mereka yang baru saja akan turun dari motor lantas terdiam sejenak ketika dua motor sport berwarna putih dan hitam memasuki area sekolah, kedua motor itu berhenti di parkiran tepat di samping motor Raga.
"Aaaa... Sebel gue isss, nggak bisa di biarin. Gue harus beli motor kayak gitu," cecar Hilda, ketika melihat motor sport yang di kendarai oleh dua siswi berhenti di samping motor Raga.
"Keren ya mereka," puji Bianca seraya menatap iri pada kedua gadis itu.
Hilda dan Flora sontak menengok pada Bianca.
"Nggak ada, gue nggak mau yah. Tuh cewek ngerebut calon pacar gue, nggak bakalan gue biarin, liat aja nanti," geram Hilda.
"Lo mau ngapain?" Tanya Flora menyelidik.
"Liat aja nanti, gue bakalan bikin tuh cewek mampus, beraninya deketin calon pacar gue," Hilda mengibaskan rambutnya kesal, ia sengaja tak mendekati Raga dulu, untuk memikirkan rencana yang dibuatnya nanti.
"Cewek sialan, Raga hanya milik gue," batin Hilda.
"Cabut," gadis itu lantas menjauh dari sana, disusul oleh Bianca dan Flora.
Sementara Zora dan Rhea, masih di area parkiran. Mereka turun dari motor lalu melepas helm full face yang menutupi wajah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGORITMA 2 : DANGEROUS BOY ✓
Novela JuvenilZora gadis yang sengaja pindah ke SMA Tri Sakti hanya untuk menjalankan tugas dari ketua Scorpion, musuh dari seorang Raganar Shaquille Galaksa ketua Asteroid generasi ke-2. Misi mendekati dan membuat laki-laki itu tertarik dengannya, hingga membua...