ALGORITMA¹

59.2K 3.7K 346
                                    

Seorang laki-laki berjaket hitam duduk di atas pagar bersama teman-temannya, laki-laki itu menatap segerombolan remaja yang sedang melakukan aksi balapan liar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang laki-laki berjaket hitam duduk di atas pagar bersama teman-temannya, laki-laki itu menatap segerombolan remaja yang sedang melakukan aksi balapan liar.

Mereka adalah Raga, Meteor, Magma, Petir, Gerhana, Aries, dan Kaisar, tujuh laki-laki tampan yang tak masuk kedalam geng manapun, mereka berteman sudah tiga tahun lamanya sejak pertama kali masuk SMA, terkecuali dengan Meteor. Raga dan Meteor sudah berteman sejak SMP dan sekarang mereka sudah berada di jenjang terkahir sekolah menengah atas yaitu kelas XII.

"Bego ya! Ngadain balapan liar jam segini, digrebek polisi nanti nanges," sahut Petir, bagaimana tidak! Mereka melakukan balapan liar pukul sembilan malam, dimana masyarakat masih beraktivitas diluar rumah, jika saja orang waras mengadakan balapan jam satu atau jam dua malam, maka para remaja-remaja itu berbeda dari yang lain.

"Uji nyali sih, sekali-kali kejar-kejaran sama polisi lah nggak apa-apa," tutur Gerhana dengan santai.

"Ada tawaran dari ketua Black Cobra," ujar Aries, ia menoleh pada Raga yang duduk disampingnya, laki-laki itu fokus melihat orang-orang yang berada tak jauh dari posisi mereka.

"Lagi?" Tanya Magma.

Aries mengangguk. "Yap, kali ini bukan sebagai anggota tapi sebagai wakil black cobra," jawab Aries, sudah beberapa kali mereka menawarkan Raga menjadi anggota dari tiga geng, namun laki-laki itu menolaknya mentah-mentah, ia tak suka dijadikan bawahan─ Raga lebih suka menjadi raja yang artinya berada di tahta tertinggi. Tetapi sampai saat ini ia tak berminat mendirikan geng motor atau semacamnya, jika hal itu ada dipikirannya maka Raga ingin tau alasan dirinya mendirikan geng motor.

"Cih," Raga berdecih, ia tak tertarik sama sekali.

"Jadi gimana?" Tanya lagi Aries pada Raga.

"Nggak," balas Raga tanpa mengalihkan pandangannya.

"Klovin bar," laki-laki itu lalu berdiri dan melompat dari atas pagar, teman-temannya menunduk menatap Raga yang akan berjalan menuju motornya.

"Balik," instruksi Meteor, mereka meloncat dari atas pagar dan mengikuti langkah Raga.

Laki-laki berjaket itu naik ke atas motornya disusul oleh teman-temannya.

Laki-laki berjaket itu naik ke atas motornya disusul oleh teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALGORITMA 2 : DANGEROUS BOY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang