ALGORITMA³⁸

8.3K 739 34
                                    

"SIALAN LO," teriak Zora, ketika ponselnya dibanting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SIALAN LO," teriak Zora, ketika ponselnya dibanting. Tak terima, gadis itu lalu berjalan dan langsung memberikan tendangan pada perut Hendra- sontak laki-laki itu mundur beberapa langkah.

"Ceweknya Raga kuat juga ternyata," kekeh Hendra. Masih ingat kah kalian Hendra? Anak 12 IPS yang pernah di berikan bogeman oleh Raga, ingatkan Raga yang tak suka temannya dijelek-jelekkan di depan maupun di belakangnya.

"Harus di kasih pelajaran nggak sih?" Tanya Hendra pada Ridho yang sedang menatap genit pada Zora.

"Mata lo," desis Zora- ia risih ketika di tatap seperti itu.

Ridho bersedekap dada, ia mengusap bibirnya. "Boleh juga, lagian Raga pasti mau bagi-bagi ceweknya," perkataan Ridho membuat harga diri Zora merasa tergores.

"Mati lo."

Bughhh...

Zora berlari menghajar Ridho, laki-laki yang belum siap menangkis serangan Zora lantas terjatuh. Hendra yang melihat temannya di hajar- lantas menendang perut Zora dari samping. Gadis itu mendadak mundur akibat serangan itu.

"Jalang," berang Ridho, ia memegang sudut bibirnya yang terluka akibat pukulan Zora.

Zora menaikkan sudut bibirnya. "Mulut Lo bau bangkai," ledek Zora. Tak terima, Hendra maupun Ridho langsung menyerang Zora secara bersamaan, dan mau tak mau Zora harus meladeni keparat busuk itu.

Bughh..
Bughh...
Bughh..

Mereka saling menyerang, Zora tak menyia-nyiakan itu- ia dengan senang hati memberikan mereka lukisan indah di wajah jelek kedua siswa itu.

Bughhh...

"Jangan," Zora memberikan pukulan pada wajah Hendra.

Bughh....

"Ganggu," ia kembali melayangkan tendangan pada perut Ridho.

Bughhh...

Arghhhh...

Hendra maupun Ridho terpekik, ketik dengan kerasnya Zora menyiku rahang mereka, keduanya terjatuh ke lantai.

Heghhh.... Heghhh....

Zora terengah-engah, ia menatap bengis pada kedua laki-laki itu- mereka terlihat kesakitan.

"Sekali lagi lo cari masalah, gue pantiin kepala lo berdua pindah tempat," ancam Zora, mereka keduanya telah kalah. Ia lantas berjalan melewati mereka- Namun, baru akan menyentuh ganggang pintu sebuah benda keras lantas mengenai punggungnya.

Arghhhh....

Zora berteriak keras, ketika kursi bersi menghantam dirinya dari belakang- gadis itu kembali terpekik ketika tarikan di rambutnya membuatnya harus berjalan kebelakang, karena posisi Zora membelakangi mereka.

ALGORITMA 2 : DANGEROUS BOY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang