Cukup lama menempuh perjalan, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Meteor-memasuki pelantaran rumah Raga.
Meteor langsung memarkirkan mobil itu, dan bergegas keluar dari mobil, laki-laki itu membukakan pintu tengah untuk Raga.
"Pelan-pelan Ga," ujar Meteor.
Raga mengangguk, laki-laki perlahan keluar dari mobil dengan Zora digendongnya. Mereka lalu berjalan menuju pintu rumah, Meteor membukakan pintu yang tidak terkunci.
"Mah," panggil Raga dengan suara lantang, laki-laki itu melangkahkan kakinya menuju tangga.
"Loh, kok udah pulang?" Saat akan menginjak undakan tangga, suara seorang wanita menghentikannya.
Raisa mengenyitkan dahinya, ketika melihat seorang gadis digendongan anaknya.
"Raga kamu apain anak orang hah!" Seru Raisa-wanita itu menghampiri Raga.
"Tante, ceweknya Raga demam tan," sahut Meteor, yang sedari tadi diam.
"HAH!"
Shhhh...
Pekikan Raisa, membuat Zora terbangun. Gadis itu membuka matanya perlahan, ia menatap Raga yang tengah menatap mamanya dengan pandangan jengah.
"Ga," panggil Zora-Raga mengalihkan pandangannya pada gadis itu.
"Bentar, kita ke kamar," Raga melangkahkan kakinya menaiki undakan tangga, Raisa melototi putranya itu.
"Weh, itu anak gue kah?" Gumam Raisa, ia merdecak seraya memegang pembatas tangga—Meteor menggelengkan kepalanya menatap wanita itu.
Raga membuka pintu kamarnya, aroma maskulin memenuhi indra penciuman Zora. Raga membaringkan gadis itu diatas tempat tidurnya, Zora menatap Raga dengan tatapan sayu.
Laki-laki itu meletakkan punggung tangannya pada dahi Zora. "Yang, kamu disini dulu—aku panggilin mama yah," Raga mengelus pipi Zora, lalu menaikkan selimut hingga menutupi tubuh Zora sampai sebatas dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGORITMA 2 : DANGEROUS BOY ✓
Novela JuvenilZora gadis yang sengaja pindah ke SMA Tri Sakti hanya untuk menjalankan tugas dari ketua Scorpion, musuh dari seorang Raganar Shaquille Galaksa ketua Asteroid generasi ke-2. Misi mendekati dan membuat laki-laki itu tertarik dengannya, hingga membua...