ALGORITMA¹⁴

18.7K 1.7K 100
                                    

Zora berjalan cepat dikoridor lantai dua, benar-benar sialan laki-laki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zora berjalan cepat dikoridor lantai dua, benar-benar sialan laki-laki itu. Dan yang lebih soalnya lagi, ia satu sekolah dengannya.

"Zo," mendengar namanya dipanggil Zora lantas berhenti, ia menatap Rhea yang berjalan menghampirinya.

"Lo kemana aja sih?" Tanya Rhea.

"Toilet," balas Zora dengan cepat.

Rhea melipat kedua tangannya didepan dada.

"Aishh gue laper dan lo malah ngilang," celetuk Rhea, ia hanya makan sedikit baksonya tadi lalu pergi mencari Zora.

Hufttt...

Zora menghembuskan nafas kasarnya, rasa laparnya kini telah hilang.

Raga sendiri berjalan keluar toilet ia berjalan di koridor sekolah, didepan sana ia melihat Zora dan Rhea. Tatap Raga tak berubah masih dengan tatapan dingin nan datar, Raga berjalan melewati kedua gadis itu.

Zora menaikkan sebelah alisnya ketika Raga melewatinya tanpa menoleh, secepat itukah laki-laki itu berubah seperti tak mengenali dirinya.

Raga memasuki area kantin, ia berjalan menuju tempat teman-temannya tadi.

"Kemana aja Lo?" Tanya Gerhana pada Raga.

"Toilet," balas laki-laki itu, ia duduk disamping Kaisar, adik kelas bernama Mentari tadi sudah terlebih dahulu berpamitan untuk ke kelas.

"Bakso lo keburu dingin," ujar Petir. Raga menatap baksonya yang masih utuh dan sudah agak dingin, ia belum menyentuhnya sama sekali.

Sejujurnya ia tak suka makanan yang telah dingin. Namun Raga tak ingin buang-buang makanan, papanya bilang mubazir.

"Makan," ucap Aries pada Stella yang tengah bermain dengan ponselnya, laki-laki itu menyuapi Stella.

Orang-orang yang berada disana tidak heran lagi, karena dari awal masuk sekolah Aries memang kadang menyuapi Stella jika gadis itu sedang asik bermain ponsel.

"Dunia serasa milik berdua," sindir Meteor.

"Iri aja lo," balas Aries dengan cuek.

"Kenapa lo berdua nggak jadian aja?" Pertanyaan yang keluar dari bibir Magma membuat Stella dan Aries sontak menoleh.

"Apaan lo," decak Aries, ia melirik Stella takut sahabatnya itu marah. Stella menaikkan sebelah alisnya menatap Magma.

ALGORITMA 2 : DANGEROUS BOY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang