ALGORITMA³⁹

9K 823 151
                                    

"Mereka lecehin Zora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka lecehin Zora."

Bukan Raga yang menjawab melainkan Aries, Kepala sekolah dan beberapa guru yang ada disana lantas terkejut.

"Ceritakan lebih jelas," pinta kepala sekolah, dan akhirnya Arieslah yang menceritakan dari awal kejadian sampai akhir- tanpa berbohong sedikitpun. Jangan tanyakam Gerhana dimana! Karena laki-laki itu ikut membawa Ridho dan Hendra ke rumah sakit.

"Tapi tindakan kamu Raga, memukul anak orang sampai sekarat! Itu tidak benar," jelas pak Kepala sekolah.

"Saya nggk terima," kini Raga bersuara, tak ada raut wajah menyesal yang ia tunjukkan.

"Kamu bisa di pidana atas pemukulan ini, kamu mau masuk penjara? Jika orang tua murid keberatan," pak kepala sekolah menggelengkan kepalanya, ia lantas menoleh pada beberapa guru yang masih terdiam.

"Pak Yahya, silahkan telfon orang tua Raga, dan orang tua Ridho, Hendra," pinta pak kepala sekolah.

"Baik pak," pak Yahya, selaku guru BK- akhirnya menghubungi satu-persatu orang tua murid.

"Kalo saya masuk penjara, maka mereka juga harus masuk penjara—atas kasus pelecehan dan penganiayaan," tekan Raga.

Pak kepala sekolah itu menatap mereka secara bergantian, anak-anak ini adalah siswa pintar di SMA Tri Sakti—dan baru kali ini mereka terlibat kasus seperti ini, membuat kepalanya pusing saja. Belum tau saja jika kasus berpuluh-puluh tahun ini pernah terjadi.

"Sudah pak, orang tua mereka sedang menuju kesini," sahut pak Yahya, pak kepala sekolah lantas mengangguk.

"Tolong panggilkan Zora juga, agar tidak ada kesalahpahaman disini," guru BK itu mengangguk, lalu keluar dari ruangan.

Disisi lain Saga yang sedang rapat bersama karyawannya lantas menunda rapat itu, saat mendapat telfon dari guru Raga.

"Rapatnya di tunda," setelah mengatakan itu Saga lantas keluar dari ruangan- sang sekertaris ikut melangkah dibelakang bosnya itu.

"Pak, h-"

"Hubungi istri saya, beritahu untuk datang ke sekolah Raga. Dan hubungi supir saya," potong Saga dengan cepat, pria itu masuk ke dalam lift bersama sekertarisnya.

"Baik pak," wanita bernama Teressa itu, lantas menghubungi istri dari bosnya, setelah itu ia menghubungi supir pribadi Saga, untuk menyiapkan mobil.

Setelah lift berada di lantai satu, Saga buru-buru keluar dari sana. Para karyawan yang melihat sang bos berjalan dengan cepat lantas menatap aneh.

Mobil hitam milik Saga sudah terparkir didepan kantor, dengan cepat Teressa membuka pintu mobil untuk bosnya itu. Saga langsung masuk ke dalam mobil, sekertarisnya lalu menutup pintu mobil.

"Handle semuanya," titah Saga.

"Baik pak," Teressa menunduk hormat pada Saga, mobil atasannya itu meleset meninggalkan area kantor.

ALGORITMA 2 : DANGEROUS BOY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang