ALGORITMA³³

9.9K 885 75
                                    

Kaisar menangis tanpa mengeluarkan suara, air matanya mengalir di pipinya menatap gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaisar menangis tanpa mengeluarkan suara, air matanya mengalir di pipinya menatap gadis itu.

"Kai," gadis itu berjongkok menatap Kaisar.

"Thea," lirih Kaisar. Yap! Gadis yang berada di hadapannya itu adalah Amalthea, entah sejak kapan gadis itu berada disini.

"Lo kenapa Ka? ASTAGA! LO BERDARAH," Amalthea baru menyadari jika Kaisar terluka, ia kemudian menoleh ke samping, dimana motor laki-laki itu tergeletak tak jauh dari mereka. Gadis itu kembali menatap Kaisar, dengan tatapan khawatir.

"Ayok, gue bantu Lo berdiri—duduk dulu di mobil gue, gue obatin luka Lo," ucap Amalthea, Kaisar menatap mobil Thea yang sedang terparkir di tepi jalan.

"Ayo," lanjut Amalthea, ia mengulurkan tangannya pada laki-laki itu—Kaisar menyambut uluran tangan Amalthea.

Kaisar berdiri, dan Amalthea memapah Kaisar berjalan menuju mobilnya—sesekali Kaisar mendesis ketika merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

"Lo kenapa bisa jatuh coba?" Tanya Amalthea, ia membuka pintu mobilnya dan membantu Kaisar duduk menghadap ke samping. Pintu mobil itu di biarkan terbuka, Amalthea menghelat nafasnya—ia menatap sisa air mata di pipi laki-laki itu.

"Ck, cengeng," ujar Amalthea, sembari menghapus air mata Kaisar. Laki-laki bahkan tercengang dengan perlakuan gadis di hadapannya itu.

"Gue ambil kotak p3k dulu," Amalthea membuka pintu depan, ia lalu mengambil kotak p3k yang berada di kursi samping kemudi. Lalu kembali menutup pintu mobilnya, gadis itu mengeluarkan sebuah gunting.

"Ini nggak apa-apa gue gunting?" Tanya Amalthea pada Kaisar, niat gadis itu untuk menggunting celana panjang laki-laki itu, karena luka dilututnya cukup parah.

"Iya nggak apa-apa," balas Kaisar, dengan suara serak.

Amalthea kemudian mengangguk, lalu menggunting celana panjang Kaisar hingga sebatas lutut.

"Ini ada apa?" Suara itu membuat Amalthea dan Kaisar menoleh, dua orang bapak-bapak menghampiri mereka, salah satu dari bapak-bapak itu membawa motornya mendekat ke pinggir jalan.

"Tabrak lari?" Tanya bapak-bapak yang lainnya.

Amalthea menggelengkan kepalanya. "Enggak pak, temen saya jatuh," jawab Amalthea, kedua bapak-bapak itu melihat luka di tubu Kaisar.

"Ya ampun, kok bisa jatuh?"

"Ngindarin kucing pak," jawab Kaisar, kedua bapak-bapak itu menatap prihatin.

"Sebaiknya dibawa kerumah sakit."

"Nggak apa-apa pak, ini nggak parah kok! Temen saya lagi ngobatin," ujar Kaisar.

"Ya sudah, kami pergi dulu. Lekas sembuh," tutur bapak-bapak itu.

"Iya pak makasih," sahut Kaisar dan Amalthea, keduanya bapak-bapak itu lantas pergi meninggalkan mereka. Sepertinya mereka orang yang tak sengaja lewat disini.

ALGORITMA 2 : DANGEROUS BOY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang