ALGORITMA⁴³

5.6K 361 13
                                    

Membutuhkan waktu lama untuk mereka sampai ke tempat tujuan, setelah turun dari motor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membutuhkan waktu lama untuk mereka sampai ke tempat tujuan, setelah turun dari motor. Raga membuka helm yang dipakai oleh Zora, semua itu tak luput dari pandangan orang-orang yang sedang berada di dalam cafe.

"Itu siape? Ceweknya bos Lo?" Tanya Davin salah satu anggota Bikters, anggota asteroid yang sedari tadi sudah berada disana secara serempak mengangguk bersamaan.

"Yoi, ceweknya si Raga," ungkap Kaisar, mereka sedang duduk bersama inti geng lain, menunggu para leader yang belum sama sekali belum kelihatan sedari tadi.

"Gue tebak ceweknya pasti cakep," sahut Erga.

"Beuhh, Lo kalo liat Bu bos gue auto tergiang-ngiang," lontar Magma. Mereka menatap Magma dengan serius, affah iya? Mata mereka kembali beralih pada Raga yang menggandeng tangan kekasihnya itu, laki-laki itu mendekat kearah mereka.

Melihat Raga dan Zora menghampiri mereka, salah satu anggota asteroid lantas menggeser dua kursi untuk diduduki oleh kedua pasangan sejoli itu.

"Duduk sini bos," Raga mengangguk melihat Ardan, tatapan laki-laki itu seperti biasa terlihat datar tak ada senyuman disana.

Zora yang menatap kesekeliling arah, ternyata disini bukan hanya dirinya seorang perempuan. Namun, di meja lain ada beberapa perempuan berjaket hitam dengan logo yang berbeda-beda dijaket itu.

Mata para laki-laki yang berada disana tak pernah lepas dari Zora, bagaimana tidak gadis itu memakai masker hitam serta hoodie hitam.

Raga menaikkan sebelah alisnya menatap pandangan mereka tertuju pada Zora. "Berhenti natap cewek gue," peringat Raga, mereka lantas menyadarkan diri dan beralih menatap laki-laki itu.

"Aaa... Ahahaha, cewek Lo cantik Ga," entah kesialan atau apa, Raga melototi Geo.

"Ck," Raga yang tak suka lantas menaikkan topi hoodie gadis itu.

"Panas tau nggak," protes Zora, disaat Raga ingin menutup wajah Zora dengan topi hoodie itu, gadis itu malah membukanya. Zora berniat membuka maskernya dikarenakan dirinya merasa pengap, tetapi tangan Raga dengan sigap menahan pergerakan Zora.

"Apaan sih Raga, pengap ishh," dengus Raga.

Raga menggelengkan kepalanya. "Jangan yangg, nanti mereka naksir kamu," mereka menatap cengo pada laki-laki itu, bahkan bibir mereka sedikit terbuka karena melihat kelakuan leader Asteroid itu.

"Dihh, siapa juga yang bakalan suka sama cewek Lo," celetuk Wandi, ia mijat pangkal hidungnya.

"Gue sih gak jamin," seloroh Aries, ia menyandarkan punggungnya pada kursi.

"Buka aja kalo Zo, gausah dengerin si Raga. Kasian Lo kepanasan," kata Gerhana, terbukti dahi Zora dipenuhi keringat, yah memang suasananya sedang panas.

Rahang Raga terkatup, mau tak mau ia membiarkan Zora membuka penutup hoodie serta maskernya. Mereka yang hendak memalingkan wajahnya seketika tertahan, ketika melihat gadis itu.

ALGORITMA 2 : DANGEROUS BOY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang