ALGORITMA¹⁵

18.3K 1.7K 269
                                    

Raga masih memandangi Zora hingga beberapa detik kemudian ia dan teman-temannya melotot ketika rok kedua gadis itu tersingkap, untung saja mereka memakai hot pants

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raga masih memandangi Zora hingga beberapa detik kemudian ia dan teman-temannya melotot ketika rok kedua gadis itu tersingkap, untung saja mereka memakai hot pants.

"Mulus banget," ujar Magma dengan spontan, Raga langsung beralih melototi Magma. Merasakan hawa lain, Magma lalu menoleh pada Raga.

"Ehh, kenapa?" Tanya Magma dengan wajah cengonya.

"Nggk," jawab Raga, laki-laki itu langsung berjalan mendekat pada motornya.

Zora yang sudah bersiap-siap untuk meninggalkan parkiran langsung menoleh pada Raga, ia menatap laki-laki itu dengan tatapan datar.

Raga sendiri tak peduli dengan tatapan Zora, ia mengambil helmnya, memakainnya lalu naik keatas motor, Zora menaikkan sebelah alisnya ketika menyadari motor yang berada disampingnya itu. Sontak mata Zora membulat, sialnya itu adalah motor yang dilihatnya dua kali, yang pertama dilampu merah dan yang kedua di trowongan jalan.

"Zo, ayo," sahut Rhea menyadarkan Zora, gadis itu mengangguk.

Brumm...
Brumm...

Keduanya meninggalkan area parkiran san sekolah, mereka menatap kepergian Zora dan Rhea dengan tatapan menilai.

"Gila dari semuanya cewek kelas 12 hanya mereka berdua yang make motor kayak gitu," tutur Kaisar.

"Bener, kalo Sintia sih nggk perlu ditanyakan, dia emang tomboy jadi nggak heran lagi kalo dia kesekolah make motor gede," timpal Gerhana membernarkan, disekolah mereka kebanyakan para siswi memakai motor matic, ataupun membawa mobil. Hanya ada satu orang siswi yang biasa memakai motor sport kesekolah, dia adalah Sintia anak kelas XII IPS, gadis tomboy berlagak seperti laki-laki.

"Dahlah, gue mau jalan duluan, ketemu nanti ditempat biasa," ujar Kaisar, laki-laki itu naik keatas motor.

Pipp....

Ia lalu membunyikan klakson motornya, lalu menarik pedal gasnya meninggalkan teman-temannya yang masih berada disana.

"Pulang," ucap Raga, ia lalu meninggalkan parkiran, teman-temannya juga mengikuti motor Raga dari belakang. Seperti biasa mereka akan nongkrong di apartemen Raga sepulang sekolah.

Kaisar melajukan motornya menuju suatu tempat, dibalik helm rahang Kaisar mengeras matanya berubah tajam. Sejam lebih menempuh perjalanan akhirnya motor Kaisar memasuki sebuah gerbang yang didalamnya terdapat beberapa gedung bercat putih.

Kaisar memarkirkan motornya lalu membuka helmnya, ia turun dari motor.

Hufttt...

Ia menatap gedung-gedung itu, lalu mulai berjalan menapaki papin blok menuju gedung.

Kaisar menghelat nafas kasar, dikoridor ia bertemu dengan beberapa perawat yang tengah mengurusi beberapa pasien RSJ kasih bunda.

Langkah laki-laki itu berjalan menuju satu ruangan, sebelum masuk Kaisar berhenti tepat didepan pintu yang terbuka lebar. Didalam sana ada satu orang perawat yang sedang menyuapi seorang wanita paruh baya.

ALGORITMA 2 : DANGEROUS BOY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang