ALGORITMA⁵⁸

8.7K 476 198
                                    

Citt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Citt...

Bunyi ban bergesekan dengan aspal terdengar, kepala Aiden membentur stir mobil. Laki-laki itu menggelengkan kepalanya guna menghilangkan sakit yang menghampiri kepalanya ─ ia menatap kedua laki-laki yang tiba-tiba berhenti didepan mobilnya, Aiden mengeram kesal ia lalu keluar dari dalam mobil menghampiri mereka.

"Lo berdua nyari mati?" Aiden menujuk kearah dua laki-laki itu, namun keduanya tak ada niat untuk menjawab ─ mereka hanya menatap datar kearah Aiden dibalik helm full face.

"Minggirin motor jelek Lo berdua," lanjut Aiden, kedua anggota asteroid itu saling menatap ─ mereka kemudian turun dari motor, dan tanpa melepas helm kedua laki-laki itu menghampiri Aiden.

Bughhh....

Satu pukulan melayang diwajah Aiden. "Yang Lo bilang motor jelek hasil keringat sendiri," ujar Ferry salah satu anggota asteroid.

Bughhhh...

"Motor yang Lo bilang jelek bukan hasil minta orangtua," pukulan kembali melayang di perut Aiden hingga membuat laki-laki itu meringis dan pelakunya adalah Dion.

"Arghh, sialan!" Desis Aiden, laki-laki itu menatap tajam kedua anggota asteroid itu ─ saat akan membalas pukulan mereka, suara motor dan mobil membuat pergerakan Aiden terhenti.

Brummm...
Brummm...
Brummmm...

Suara itu dari motor dan dua mobil dibelakangnya, Aiden memutar badannya menatap mereka dengan tatapan bingung.

Raga berhenti tepat disamping mobil Aiden, begitupun dua mobil dibelakangnya. Raga kemudian membuka helm full facenya, sedangkan teman-temannya keluar dari dalam mobil. Mereka berjalan kearah Raga yang masih duduk diatas motornya dengan memegang helmnya.

"Kenapa Ga?" Tanya Kaisar.

Raga menatap lurus pada Aiden. "Cecenguk sialan itu udah ngelecehin cewek gue, pantasnya tangannya diapain?" Tanya Raga dengan nada dinginnya.

Gerhana memasukan kedua tangannya didalam saku celana, seraya menaikkan sebelah alisnya. "Gue rasa, patah tangan gak masalah," balas Gerhana.

"Kalo enggak bikin masuk rumah sakit juga gak masalah," sambung Petir.

"Sayangnya gue milih opsi pertama," timpal Raga, ia turun dari motor lalu melepaskan jas hitamnya. Raga kemudian memberikan Aries jas itu untuk dipegang, laki-laki itu lantas menggulung lengan kemeja putihnya hingga sebatas siku.

Aiden yang mengenyitkan kedua dahinya ketika Raga berjalan kearahnya, Raga berdiri tepat dihadapan Aiden. Tatapan Raga yang menghunus membuat Aiden sedikit takut.

Pukk...
Pukk...

Raga menepuk dua kali pipi laki-laki di depannya itu, Aiden yang merasa harga dirinya diinjak lantas mengayunkan kepalan tangannya pada Raga ─ tetapi laki-laki itu langsung menahannya.

ALGORITMA 2 : DANGEROUS BOY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang