Cerita hanya fiktif, berdasarkan imajinasi, jika ada kesamaan tempat, nama, dan kejadian, hanya kebetulan semata.
•–•
Prabu tercengang.
Garis bawah, pakai capslock.
TERCENGANG
Demi apapun, kalau Gama ada di sini, pasti rahangnya udah jatoh.
Awalnya Prabu bersenandung santai keluar rumah, menenteng tas hitamnya, senyum lembut menyapa para bunga, dia berdiri di depan mobil, ngebuka pintu, terus terdiam seribu bahasa.
NGAPAIN RADEN DI DALAM?!
Raden duduk santai, bermain handpone dan menyumpal telinganya dengan earphone, bibirnya yang tersenyum tipis terselip minuman jelly rasa anggur.
Raden melihatnya, terlihat heran sampai mengangkat satu alis.
Tanpa mengatakan apapun, Prabu menutup pintu, hitung tiga detik, di buka lagi, Raden mesih ada di situ. Ini nyata.
Dia menghela nafas, lalu berbalik pergi, "Bibiiiii!"
Raden, "...?"
"Iyaa, deenn!"
"Itu—!" Prabu menunjuk mobil, "kenapa Raden disitu? Mana motor Raden?"
Bi Yus yang dengar teriakan tadi hampir lemas jantungnya, dia menghela nafas, "gak tau bibi, den. Katanya mau naik mobil aja"
Prabu berdecak, "bi, Prabu mau naik mobil lain"
Bi yus tersenyum tipis, "tapi, supirnya cuma satu, den. Kan biasanya emang cuma satu mobil, buat den Prabu doang"
Prabu mendesah keras, dia berbalik dan berjalan ke pintu mobil, membukanya dan duduk di dalam.
"Lama, udah telat" ucap Raden sambil menyimpan handponenya
"Jangan naik mobil, pergi sama motor Lo"
Raden melipat tangan di depan dada, melirik Prabu, "ini mobil siapa?"
"Mobil ayah!"
"Untuk gue"
Prabu kehilangan kata kata, dia membanting punggungnya ke kursi, alisnya berkerut. Kesal, kesal banget ih.
Pak supir masuk ke dalam mobil, tak lama mobil berjalan, kesunyian yang menggelitik membuat Prabu tak tahan, biasanya memang tidak ada yang berbicara, tapi kali ini, terasa aneh.
"Kenapa motor Lo? Rusak?" Tanyanya dengan nada tak santai
Raden yang sedang melihat ke luar jendela dengan damai, sedikit menggerakkan kepalanya, dia berdehem, "rusak parah, kenapa?" Sudut bibir Raden terangkat
Prabu melihatnya dan mulai berfikir, sebenarnya Raden tersenyum karena ingin tersenyum atau dia harus tersenyum? Saat sepasang suami istri kemarin datang, Raden juga berbicara penuh dengan senyuman. Mata Prabu menyipit, dia tidak percaya dengan senyuman Raden.
"Kapan mau di benerin?"
Raden terkekeh, "gue baru tau Lo seperhatian itu dengan Rexie"
"Rexie?" Prabu heran
"Si merah jagoan gue"
Prabu menggeleng tak percaya, dia mencibir pelan.
"Gue males satu mobil sama Lo, kalau motor Lo—"
![](https://img.wattpad.com/cover/338174141-288-k681911.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LILBROTHER [SELESAI]
Fiksi Remaja"Tentangnya yang berusaha menjaga apa yang belum di rebut darinya" ____ • Terdapat adegan kekerasan dan kata kata kasar Raden cowok galak, kasar, pemarah, dan menakutkan, leader dari kelompok kecil cowok nakal SMA RAJAWALI. Dia tidak pandang bu...