19

3K 415 40
                                    


Cerita hanya fiktif, berdasarkan imajinasi, jika ada kesamaan tempat, nama, dan kejadian, hanya kebetulan semata.

•–•

  Hari ini tanggal merah, libur sekolah Prabu manfaatkan untuk olahraga ringan di halaman depan rumah, dia perenganggan, lalu keliling keliling sampai manggil tukang bubur yang kebetulan lewat. Keringat menetes dan nafasnya terasa berat, tapi tidak ada masalah, Prabu memang harus terbiasa bergerak.

  Asyik bicara dengan pak Rudi sambil menonton tivi di pos satpam, tiba tiba dua orang datang dan mendorong dorong pagar rumah, Pak Rudi langsung mendekat,

  "Ada apa bapak, ibu?"

  Penampilan mereka jauh dari kata baik, kotor dan tidak terawat, Prabu yang penasaran berjalanmendekat.

  "Pak, pak!" Pria tua itu masukkan tangannya dalam gerbang, melambai lambai menyuruh pak Rudi mendekat

  "Kenapa pak? Ada perlu apa?"

  "Ini rumah Agung? Ya..? Iya kan?" Pak Rudi mengerenyit, "iya, kenapa pak? Cari siapa?"

  "CARI KALIAN"

  Prabu terkejut refleks mundur, Pak Rudi mendekat, dengan garang bersuara, "kenapa ini, Bu? Ada masalah apa?"

  Wanita yang tadi berteriak, menggoyang goyangkan pagar dengan kuat, "saya mau masuk, saya mau ketemu sama yang punya rumah, mana dia? Sama mau ketemuuuuu uuuu huhuhuhu..." Tiba tiba dia menangis.

  "Tidak ada Bu, orangnya gak ada di rumah, pulang Bu, pak!"

  "saya jauh jauh datang kesini! Saya mau ketemu sama yang punya rumah, pak!"

  "Kalau ibu buat keributan, saya usir ibu sekarang!"

  Wanita itu mencengkram erat pagar, dia mendesis, "saya... Minta tanggung jawab... Tanggung jawab atas anak saya, katanya kalian orang kaya, tapi kenapa gak mau kasih uang? Mana dia?!"

  pak Rudi menoleh ke arah Prabu, "den Prabu, masuk kedalam, biar bapak yang ngurus ini"

  "Prabu panggil bi Yus?" Tanya Prabu, pak Rudi mengangguk

  "Hei! Kamu!" Langkah Prabu berhenti, wanita itu melotot ke arahnya, "kamu tinggal disini kan? Kasih tau saya di mana dia? Dimana? Saya gak mau pulang... Sebelum ketemu sama dia! PANGGIL!"

  Prabu melihat Pak Rudi sejenak yang menambah kunci pagar, "tenang dulu Bu, ibu cari siapa disini, biar saya panggil?"

  Dia menangis lagi, meratap, "PEMBUNUH"

  Pak Rudi dan Prabu tersentak, wanita itu menggoyangkan pagar dengan kuat sambil terus berteriak, "panggil pembunuh itu! Tanggung jawab nyawa anak saya! Dia ambil nyawa anak saya! Dia juga harus mati!"

_____

  "Udah gue urus semuanya, den"

  "Makasih"

  "Tapi, ada masalah"

  "Apa?"

  "Pas gue datang untuk bela sungkawa, ibunya nangis kenceng banget, dia teriak teriak gak jelas, manggil manggil anaknya, terlalu terguncang di tinggal mungkin"

  "...."

  "Terus, den, ada satu cowok datengin gue, tiba tiba nanya, 'dimana Raden? Dia gak datang?' gue kaget, dia kenal sama Lo"

  Raden mematikan rokoknya, alisnya semakin berkerut, "Lo tau siapa dia?"

  "Gak tau, gue gak pernah liat mukanya. Habis tanya gitu, dan gue jawab, ada urusan mendadak, dia langsung pergi"

LILBROTHER [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang