Cerita hanya fiktif, berdasarkan imajinasi, jika ada kesamaan tempat, nama, dan kejadian, hanya kebetulan semata.•–•
Di sekolah Rajawali, ada murid yang di juluki terpintar, anak pemilik sekolah, dan adik dari preman sekolah. Namanya, Prabu. Saat menyebutkan nama Prabu, langsung terbayang cowok tanpa senyum dengan kulit pucat, jarang berbicara, teman cuma satu-dua, dan langganan tinju Raden.
Mereka itu kembar, tapi tidak kelihatan dari sudut mana kembarnya. Nama saja sudah beda, yang sama cuma ada Agung-nya saja. Dari fisik, beda. Cara bicara, beda. Sifat, beda. Mirip tipis tipis doang. Contoh dari wajah, Raden dan Prabu mirip, hanya saja, kontur wajah Raden lebih tegas, alisnya lebih naik, matanya lebih tajam, Prabu itu sisi lembutnya Raden, udah, gitu aja. Mereka itu, pinang yang tidak sengaja di belah.
Aneh? Belum cukup aneh.
Bertahun tahun lalu, terbentuk sebuah jurang dalam di antara dua raga yang seharusnya selalu bersama. Masing masing berdiri di jurang yang lain, sama sama takut melompat untuk bersama. Terlalu dalam dan gelap hingga mampu menelan suara. Siapa yang berani melompat ke sebrang? Tidak ada. Itulah kenapa, jarak mereka tetap ada.
Hari ini, entah sebab apa dan bisikan darimana, Raden datang ke kelas Prabu, menunggunya di depan pintu, tidak peduli dengan tatapan aneh dari teman teman Prabu. Sebelum pulang sekolah, Raden sudah di sana, bersandar di dinding kelas sambil memainkan ponselnya.
"Lama" Raden berdecak.
Bel sudah pulang tapi Prabu mesih di dalam dengan tangan memegang sapu. Prabu pura pura tidak mendengar, sibuk sendiri dengan dunianya.
Raden menoleh ke kanan dan ke kiri, lalu mendekat ke arah seorang gadis, namanya Atlanta. "Ketua kelas?"
Atlanta mengangguk, "kenapa, den?"
Raden mengambil dompetnya di kantong, menarik uang berwarna merah tiga lembar lalu menarik tangan Atlanta, meletakkan uang itu ke telapak tangannya.
"Sama sama" Raden langsung berbalik pergi.
Atlanta melongo, melihat Raden dan uang di tangannya berkali kali. Cowok itu berjalan menjauh darinya, mengambil tas Prabu yang ada di atas meja lalu menarik kerah bajunya. Prabu ingin teriak karena kaget, tapi dia malu, masa' teriak teriak gak jelas? Jadi tangan Raden di pukulnya dengan kuat pakai sapu. Bunyinya begitu merdu.
Raden meringis, matanya menajam. Tanpa hati meraih sapu di tangan Prabu dengan kasar, lalu melemparnya ke lantai, suara itu mengejutkan beberapa murid. Cengkraman di kerah Prabu semakin kuat, Raden menariknya keluar dari kelas, tidak peduli dengan tatapan takut itu.
"Lo kenapa den?!" Prabu menarik diri, di waktu itu dia juga mengambil kesempatan untuk meneliti Raden. Kemarin, setelah pergi dengan Adnan, Raden tidak pulang, dan tiba tiba dia muncul di sekolah, pakai baju seragam, jelas Prabu merasa heran.
Raden tidak jadi masuk mobil, dia melihat Prabu yang wajahnya sudah merah, menahan marah.
"Ini tanggal berapa?" Tanya Raden dengan nada santai
Alis Prabu berkerut, "gak tau, ngapain tanya tanggal?!"
Raden mengangguk, "yup, bener. Tiga November"
"...." Prabu ingin meraung. Terlebih saat Raden malah masuk kedalam mobilnya, sudah duduk nyaman di dalam. Alis Prabu semakin menungkik, tangannya di remas remas menahan kesal.
Kaca mobil turun, membuat Prabu menoleh. Raden meliriknya dari dalam mobil, "tukang parkir?" Raden terkekeh.
Prabu berdecak, membuka pintu mobil dan masuk, di luar panas juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILBROTHER [SELESAI]
Teen Fiction"Tentangnya yang berusaha menjaga apa yang belum di rebut darinya" ____ • Terdapat adegan kekerasan dan kata kata kasar Raden cowok galak, kasar, pemarah, dan menakutkan, leader dari kelompok kecil cowok nakal SMA RAJAWALI. Dia tidak pandang bu...