Cerita hanya fiktif, berdasarkan imajinasi, jika ada kesamaan tempat, nama, dan kejadian, hanya kebetulan semata.
•–•
Prabu turun dari tangga, meremas handponenya, dan bernafas dengan terburu buru, karena dia berusaha menghindari Raden! Cuma setengah jam Prabu bersiap siap, dan langsung turun ke bawah, semoga dia tidak bertemu dengan Raden.
Di ruang makan, Prabu menyambar roti, saat dia berbalik barulah Prabu sadar, ada seseorang di sana. Adnan.
Prabu tersenyum kaku, "pagi, Ayah. Prabu pergi dulu"
Adnan mengangguk, tapi dia heran, tidak biasanya Prabu langsung pergi, biasanya dia bercerita sesuatu dulu dengannya. Prabu bahkan sedikit berlari, Adnan menjadi curiga.
"Kenapa dengan Prabu?"
Raden yang baru muncul langsung di todong pertanyaan, dia terlihat berfikir, "mungkin tidurnya nyenyak, jadi dia lebih semangat ke sekolah?" Raden menarik satu sudut bibirnya ke atas. Dia duduk di salah satu kursi menyilangkan kakinya lalu menuang segelas air putih
"Bagaimana keadaanmu?"
"Sehat, terimakasih" dia mengangkat alisnya melihat Adnan, "saya dengar, ayah meresmikan perusahaan baru di China, itu benar?"
"Benar." Adnan menyuapkan satu sendok ke dalam mulutnya
Raden menyeringai, bersandar di kursi, dia mendesah pelan, "ayah menambah banyak pekerjaan, saya senang ayah mesih sehat sampai hari ini. Apakah itu artinya ayah akan kembali ke China beberapa hari?"
Adnan tersenyum, "selagi saya mesih hidup, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak maju." Pria tampan itu sudah selesai makan, dia mengelap mulutnya dengan tisu, bertumpang dagu sambil meneliti Raden, "kamu yang pergi, bukan saya"
Bibir Raden sedikit berkedut mendengarnya, "maaf?"
"Perusahaan itu untukmu, jadi saat saya kembali lagi ke sana, kamu juga ikut pergi dengan saya"
Adnan bangkit berdiri, di susul Raden, dia mengangguk "terimakasih ayah"
Adnan berdehem, " anggap ini batu pijakan untukmu, mulai sekarang, belajarlah tentang bisnis dan urusan perusahaan"
"Baik, ayah."
Setelah Adnan pergi, detik selanjutnya Raden menutup mulutnya sendiri dengan tangan, menggosok gosok rahangnya dengan jari, dia mendesah pelan dan kembali fokus pada sarapannya yang tertunda.
_______"Gue gak tau mereka dimana"
Marcel menghempaskan tubuhnya di sofa, lelaaahh banget, pulang sekolah tidak langsung pulang tapi pergi ke rumah Yoga. Awal awal makan di warkop, perut Marcel menolak, tapi lama lama kok enak, terutama roti seribuan itu. Kali ini saat datang ke rumah Raden, Marcel menghela nafasnya kuat kuat.
Raden menyesap kopinya menunggu Marcel lanjut berbicara.
"Gue gak bisa sering datang ke sana, ibu ibu itu rese" Marcel mengeluarkan handphone nya, membuka salah satu room chat.
"Tadi malam, Lo kenapa?"
"Ketiduran" balas Raden santai, dia meraih satu kertas di atas meja
"Tumbenan bisa tidur, biasanya gak bisa" sahut Marcel, Raden berdehem. Dia mengangkat bahu, mengganti topik, "tadi malam, gue mau bilang sesuatu, soal anak angkat keluarga Yoga."
![](https://img.wattpad.com/cover/338174141-288-k681911.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LILBROTHER [SELESAI]
Teen Fiction"Tentangnya yang berusaha menjaga apa yang belum di rebut darinya" ____ • Terdapat adegan kekerasan dan kata kata kasar Raden cowok galak, kasar, pemarah, dan menakutkan, leader dari kelompok kecil cowok nakal SMA RAJAWALI. Dia tidak pandang bu...