18

3.1K 364 28
                                    


  Cerita hanya fiktif, berdasarkan imajinasi, jika ada kesamaan tempat, nama, dan kejadian, hanya kebetulan semata.

•–•

  Raden masuk ke ruang makan, dia menyimpan handpone dan berjalan mendekat.

  "Bi, kayak biasa"

  Bi Yus menoleh, "iya, tuan. Sebentar ya, den Prabu"

  Raden duduk di kursi, meletakkan tasnya, dan menuangkan segelas air, alisnya terangkat saat melihat Prabu. Lebih pucat. Tiba tiba, Prabu melihatnya, alis nya berkerut, dan dia berdecih dengan pelan.

  Raden tertegun saat suara kursi berderak dan Prabu bangkit setelah mengambil tasnya. Meninggalkan Raden yang melihatnya dengan heran.

  "Loh? Den Prabu kemana tuan? Udah pergi?"

  "...."

____

  Jam olahraga.

  Prabu gak suka karena dia gak bisa. Melihat temannya yang lari lari teriak dengan keringat menetes membuat Prabu mendesah keras. Setelah peregangan, dia duduk di bawah pohon bersama Ola yang lagi dapet, jadi gak bisa banyak gerak.

  "Prab, Raden tuh"

  Raden dan rombongannya berjalan santai, Raden memantulkan bola sembari berjalan, berbicara dengan senyum sinis dengan temannya, sementara teman Raden yang agak agak, seperti Gama dan Pandu malah berlari dengan gaya Naruto.

  "Terus?"

  "Gak papa, pengen liat Lo kesel"

  Prabu berdecak.

  Dia menoleh ke arah teman temannya yang bermain bola di lapangan, bersorak dengan semangat. Prabu tidak sadar seseorang mendekat dan menarik nya berdiri. Eros.

  "Lo laki atau bukan? Gabung olahraga lah, malah duduk disini, ayo"

  Prabu menarik tangannya, "deluan aja, gak minat"

  "Ah, ayo dong! Liat tuh, Abang Lo udah main, Lo malah duduk disini, gabung lah"

  Prabu menatapnya tajam, "main aja sama dia, ngapain ajak gue?"

  Eros menepuk nepuk pipi Prabu, "sensi amat Lo, gak bisa di senggol dikit abangnya. Yok, ah. Main basket kita"

  Prabu langsung di tarik paksa.

  "Gue gak bisa main basket" Eros terkekeh, dia melempar bola itu dan menabrak dada Prabu.

  "Tinggal di pantul pantulin, terus lempar ke ring, gak susah kan?"

  Prabu melihat bola yang dia pegang, lalu menggeleng, "ajak yang lain" dia menjatuhkan bola itu lalu melangkah pergi, tapi Eros berteriak.

  "Lo beneran kembaran Raden?" Prabu langsung berbalik, Eros menyeringai, "lemah banget"

  "Katanya keluarga Agung hebat hebat, Lo engga deh—" bola di lempar lagi ke arah Prabu, "biasa aja, kok bisa Lo jadi anak Agung? Tukaran sama gue, mau?"

  Prabu kesal, "maksud Lo apa?"

  Eros mendekat, "muka Lo mirip dengan Raden sih, jadi gue gak tahan pengen main sama Lo" dia tersenyum, merangkul pundak Prabu, "maksud gue baik, mau ajak Lo olahraga, kasian otot Lo udah berlumut"

____

  "Den, Prabu tuh den"

  Raden melihat arah tunjuk Marcel, alisnya berkerut, di sana berdiri Prabu, Eros, dan beberapa anak lain yang sedang bermain basket. Raden kesal, dia mengalihkan pandangannya, "sana gabung"

LILBROTHER [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang