Sedih???

14 1 6
                                    

Jum'at

Hujan deras turun di luar ketika pembelajaran sedang berlangsung, membuat suasana di tiap kelas, ruang guru, ruang riset, ruang tata usaha, ruang kurikulum, ruang bimbingan konseling dan ruang lainnya terasa dingin.

Selly tidak memasuki kelas, ia berada di Pustaka sedang mencari data dari judul penelitian nya.

'Cerpen udah siap, lomba nya minggu depan'
'Pembahasan ini masih lama kan ya? Wawancara beberapa orang seru nih tapi yang ada tambah masalah kalau Selly wawancara siswa di sini' Batin Selly.

' Gini amat punya pacar jadi ga bebas kan ' Batin Selly.
' Apa buat rumor kalau Selly udah putus aja kali ya? Dengan begitu Selly bisa bebas walau ini hanya rumor ' Batin Selly lagi, entah dari mana ia mendapat ide seperti itu.

'Tapi pasti bang Rey marah, ga terima walau rumor, gimana kalau dia ngamuk lagi? Kasian bang Rega baru aja sembuh' Batin Selly sedih.

'Arg!!' Batin Selly frustasi.
'Wawancara ga? Wawancara ga? Wawancara ga? Ga usah deh, Selly suruh Key aja nanti' Batin Selly.

Selly mencoret coret buku note nya, entah lah ia sedang gabut.


Rey terlihat berantakan dengan dua kancing atas kemeja nya terbuka, rambut acak, muka kusut, dasi di lantai, jas di sangkut di kursi dan mood yang buruk. Ia sedang rebahan di sofa menatap langit-langit ruangan OSIS inti itu.

Hanya Rey yang terlihat tidak bekerja, rekan rekan anggota OSIS inti lain sibuk dengan menilai siswa/siswi sekolah mereka yang telah LKD, mereka sedang seleksi siapa yang bakal lolos OSIS.

Empat sekolah lain yang kemaren itu ikut LKD bersama dengan mereka akan wawancara dan di seleksi di sekolah masing-masing. Tidak bergabung.

Rega yang melihat Rey tidak mood seperti itu hanya diam, karena itu lebih baik dari pada lelaki itu ngamuk atau frustasi guling guling di lantai OSIS.

"Rega" Panggil Rey.

"Ya?" Rega menoleh pada Rey, ia sedang seleksi siapa yang paling banyak di vote sebagai ketua OSIS baru.

"Pacar lo sibuk?" Tanya Rey.

"Ngapain lo tanya pacar gue?" Tanya Rega bingung.

"Gue nanya aja, sibuk ga?"

"Gak, karena setau gue dia ga ada ikut lomba kayak pacar lo" Kata Rega.

"Enak ya..."

"Gak juga, karena gue yang sibuk, kalau lo kan seharusnya sibuk juga bukan cuma pacar lo"

"Iya tapi, kalau ga di kasih sarapan ma doi gue ga ada tenaga tau lo? Ga ada doi gue berasa ga ada semangat hidup"

"Tergantung terus pada orang, kalau Selly tinggal nanti gimana? Ga bisa hidup kamu?" Tanya Selly yang memasuki ruang OSIS inti.

"Bunny?" Tanya Rey kaget. Ia bangun dan duduk.

"Biasa aja muka nya" Kata Selly terkekeh melihat Rey yang kaget. Ia mengacak rambut Rey.

"Lo ga sibuk Sell?" Tanya Rega kaget juga, ada Selly yang tiba tiba datang.

"Lagi ga, nanti sibuk lagi" Kata Selly.
"Baru juga ga di peduli in sebentar udah berantakan banget" Kata Selly melihat penampilan Rey.

Rey masih melongo.

Selly mencubit hidung Rey.

"Aduh" Rey memegang hidung nya.

"Kelamaan kaget nya" Kata Selly.
"Ga percaya ya? Ya udah Selly pergi lagi nih"

"Aku masih marah ya sama kamu" Kata Rey tiba-tiba.

She's ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang