Hari Selasa.....
Pukul 14.55 siang, sudah jam pulang sekolah, karena bel di atur oleh anggota OSIS inti, maka seminggu ini, pulang sekolah akan di percepat, di karenakan agar orang orang terlibat dalam hari guru bisa fokus latihan. Dan rapat anggota OSIS inti juga bisa fokus, tidak terganggu dengan pelajaran.
Seorang gadis sedang menunggu pacarnya di luar ruang OSIS inti sendirian, ia hendak berbicara dengan pacarnya itu.
"Ada apa baby?" tanya seorang lelaki lembut pada Selly yang cemas menunggu Rey.
"Maung, apa maung bisa pergi nanti malam?" tanya Selly.
"Kalau malam bisa baby, kan aku rapatnya cuman dari siang sampe sore, ada apa?"
"Berarti maung ga bisa beli kado ya? Ya udah deh gak papa" gumam Selly, namun dapat di dengar oleh telinga tajam Rey.
"Bunny cuman mau ngundang maung, untuk acara ulang tahun salah satu adek bunny, kalau gak bisa datang juga gak papa kok, maung kan pasti capek habis rapat" ucap Selly tersenyum manis."Kalau beli kado, emang nya dia mau apa?" tanya Rey.
"Tas sekolah baru, katanya dia bisa bosan sama tas sekolah yang ada di rumah, padahal banyak banget, modelnya juga cantik cantik, bunny gak tau apa yang membuat dia bosan" ujar Selly.
"Ooh gitu, aku gak janji bisa datang, karena gak enak kalau datang gak bawa kado, bunny"
"Iya bunny tau, maaf bunny ganggu maung rapat, bunny mau latihan bye maung...." Selly hendak pergi..
Rey menarik tangan Selly lembut, membawanya dalam dekapan, ia melihat Selly tidak seceria biasanya.
"Kamu ada masalah? Kenapa sedih banget? Kamu gak biasanya kek gini baby, kamu berharap aku bisa datang ya?" tanya Rey sangat lembut, mencium kening Selly.
"Engga, kalau gitu bunny maksa maung untuk datang"
"Terus kenapa? Bilang sama aku, jangan di pendam baby, biar aku tau apa masalah kamu..."
"Kangen..." manja Selly tersenyum.
Rey tersenyum, sedikit tak menyangka hal itu yang di ucapkan oleh bunny nya itu.
"Biar gak kangen kek mana?" tanya Rey.
"Kek gini, peluk" Selly memeluk Rey erat, Rey membalasnya dengan senang, dirinya juga kangen.
Setelah sekitar sepuluh menit berpelukan, mereka berpisah dengan kegiatan masing-masing, Rey dengan rapatnya, dan Selly dengan kegiatan dance dan paduan suara nya.
Selly memasuki ruang musik, karena ia harus latihan paduan suara dulu, baru nanti dance.
"Lo lama banget anjir! Ngapain lo?" tanya Emma.
"Bucin lah, emang Emma jomblo" ledek Selly tertawa.
"Anjir, gue gak jomblo!"
"Terus Emma sama siapa? Bang Revan? Kasian bertepuk sebelah" ledek Selly lagi. Ia suka mengganggu Emma, yang memang sudah jadi rahasia umum di kelas 10 C dan paduan suara, Emma menyukai bang Revan.
"Bangsat, udah yok kita latihan, Sell, lo jadi dirjen." ucap Emma.
"Lah? Bukannya kak Rika?" tanya Selly.
"Kak Rika katanya gak mau jadi dirjen lagi, kaka itu kan udah kelas 12, jadi lebih fokus ke belajar."
"Kakak kelas 11 gak ada?" tanya Selly, menatap kakak kelas 11.
"Gak ada, udah lo jangan nanya lagi! Udah cocok lo, gue juga udah bilang sama buk Nita kalau dirjen sekolah di ganti ke lo, dan buk Nita izinin" ujar Emma kesal pada Selly.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Protector
RomanceShe's Protector Yang berarti Pelindung dari Dia ( pr ) Menceritakan tentang seorang gadis polos yang memiliki banyak pelindung di sekitar nya karena tanpa gadis itu sadari, ia memiliki banyak haters.