Rapat?

4 1 0
                                    

Hari Selasa...

Cuaca siang ini mendung, sepulang sekolah, Rega di telpon sang kakek untuk ke salah satu perusahaan sang papi. Rega tidak mengajak Rey, melainkan mengajak Haris.

Haris dan Rega tidak dekat, tapi mereka saling kenal. Selain karena satu kelas, mereka juga dulu sempat main bareng karena Haris, berdua, mereka kompak jahilin Rey. Sekarang, mereka hanya sebatas teman biasa, yang datang ketika satu sama lain butuh. Jika sibuk, mereka bahkan terlihat seperti tidak kenal.

"Kita kemana Ga?" Tanya Haris saat masih di parkiran sekolah.

"Ke perusahaan om Albert yang pertama" Jawab Rega santai.

"Oh, lo ga ajak si itu aja?" Tanya Haris, sengaja tidak menyebut nama karena takutnya ada yang denger dan melaporkan padanya Rey, atau malah Rey mendengarnya.

"Kakek ga izinin Ris, ingat, dia ga bisa" balas Rega menaiki motornya.

Haris mengangguk, dan menaiki motornya juga.

Rega dan Haris keluar dari parkiran sekolah mereka, dan pergi meninggalkan sekolah.

Sementara itu, Rey sedang di ruang OSIS inti, menemani Selly yang sedang makan karena gadis mungil itu akan ikut ekskul dance.

Ada Shilla dan Kyleza juga.

"Bang Rega mana La?" Tanya Selly pada Shilla.

"Katanya ada urusan dengan bang Haris" jawab Shilla. Ia sudah diingatkan oleh Rega, bahwa hal Rega dan Haris tidak boleh di beritahukan pada Rey.

"Ooh" Jawab Selly sekenanya.

"Urusan apa mereka berdua? Setau gue mereka ga sedeket itu" Ujar Rey curiga Rega dan Haris di panggil kakek lagi.

"Mana gue tau bang, bang Rega cuman bilang ada urusan" Jawab Shilla.

"Bohong, ga mungkin bang Rega cuman bilang gitu aja, pasti ada penjelasan" Rey keukeh curiga dan maksa Shilla memberitahunya.

"Udah lah maung, mungkin memang ga ada dibilang" Ucap Selly mencoba menenangkan Rey.

"Gak mungkin by, bang Rega kan selalu memberi kejelasan, apalagi sama pacarnya, masa dia ga bilang urusan apa" Rey tetap maksa, ia menatap Selly.

Selly menatap tepat di mata Shilla, ia ingin mengetahui ada apa.

Setelah mendapatkan kode yang di mainkan mata Shilla, Selly tau harus apa.

"Baby maung, sini" panggil Selly pada Rey yang duduk di sofa single.

Rey mendekat pada pacarnya, ia berlutut di depan Selly, membuat nya seperti anak kecil yang sedang mendekati ibunya.

"Bunny pernah bilang kan? Maksa itu ga baik, Shilla pasti juga bener bener ga tau urusannya bang Rega apa dengan bang Haris, kalau taukan pasti di kasih tau, iya kan Shilla?" Tanya Selly pada Shilla untuk memastikan, dan biar Rey percaya. Ia mengelus kepala Rey.

"Bener tuh, ya kali gue boong sama lo bang, habis gue di amuk lo kalau boong" Canda Shilla.

"See? Jadi ga boleh maksa kek gitu ya maung?" Tanya Selly menatap Rey dan mengelus kepala Rey menggunakan tangan kanan.

"Eum" Rey memeluk Selly, menduselkan kepalanya manja pada Selly.

"Kek anak kecil banget pacar lo Sell" Ujar Kyleza yang sedari tadi diam.

"Shut, jangan gitu Ky, lo mau dia ngamuk?" Tanya Shilla.
"Masih untung dia anteng kek gini, kalau gak siap siap pas paskib nanti hari Kamis"

"Iya juga sih" Balas Kyleza.

She's ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang