Pembagian Rapor

7 1 0
                                    

Hari Sabtu

Hari weekend pasti selalu di jadikan hari untuk pengambilan rapor bagi anak sekolahan, terutama di konoha, kalau bukan Jumat ya Sabtu.

Sabtu menjadi hari pilihan ALEXAND HIGH SCHOOL untuk pengambilan rapor dan juga pembagian hadiah ekskul yang berlangsung di Aula sekolah pada pagi hari yang cerah ini.

Kursi kursi Aula memang sudah tersusun rapi di dalam aula, kursi terdepan merupakan kursi para tamu terhormat, seperti Tuan besar Alexander dan Nyonya besar Alexander, diikuti oleh empat donatur besar di sekolah. Yakni Tuan Athena (daddy Selly), Tuan Wijaya (papa Naretta), Tuan Adya (papa Aletta), dan Tuan Vikyasta (ayah Kyleza).

Tuan Dharma di dampingi istri tercinta, Diana dan Tuan Salman bersama dua cucu yakni Rey dan Rega telah tiba di lokasi acara dan di sambut dengan baik oleh kepala sekolah dan para wakil kepala sekolah dari pintu Aula sampai di antar ke dalam, duduk di sofa.

Rey merasa pasrah akan nilai rapor nya yang ia yakini anjlok seperti tahun tahun sebelumnya, tahun tahun lalu masih sedikit beruntung yang ambil mami, paling kena omel, kali ini tidak, yang akan mengambil rapor nya adalah nenek dan kakek nya langsung, apalah daya dirinya ini? Habis lah.

Rega tampak senang dan ramah seperti biasa, dengan jahil Rega sedikit menganggu Rey.

"Mampus lo dek" ledek Rega berbisik pada Rey.

"Bangsat" umpat Rey yang kedengaran pada kakek.

"Bilang apa kamu Rey?" tanya kakek tegas.

"Bukan apa apa kek" bohong Rey.

"Rey barusan ngumpat kek sama abang" ember Rega pada kakek.

"Rey, minta maaf sama abang kamu" titah nenek.

"Gue minta maaf" ucap Rey tidak niat.

"Reynaldo" panggil kakek tegas.

"Adek minta maaf bang" ucap Rey terlihat niat, nyatanya tidak juga.

"Iya abang maafin" ucap Rega dengan senyuman kemenangan.

Rey mengumpat dalam hati untuk Rega yang jahil pada waktu yang tidak tepat menurutnya.

Empat pria konglomerat di dampingi putri putri mereka menyusul datang ke lokasi dan juga di sambut dengan baik oleh kepala sekolah dan para wakil kepala sekolah.

Empat pria donatur itu juga saling menjabat tangan dengan Tuan Dharma, Nyonya Diana, dan Tuan Salman. Serta sedikit berbincang. Keempat putri yang saling berteman itu juga ikut menyalami anggota keluarga Alexander, termasuk dua abang kelas mereka, Rey dan Rega.

"Aneh ya maung" ucap seorang gadis pada Rey.

"Hehe ga papa baby, kan calon suami" balas Rey menggoda pacar lucu nya itu. Yang langsung tersipu.

Rey melarang pacar nya bersalaman dengan Rega, tentu saja ia cemburu.

"Sell, Shilla mana?" tanya Rega.

Selly sempat terdiam sebentar.

"Shilla gak datang bang, orang tuanya tidak akan mengambil rapornya, Shilla bilang dia gak mau ngerepotin daddy Selly yang biasa ngambilin, jadi dia akan berusaha membuat wali kelasnya memberikan rapor nya, pada dirinya sendiri setelah sekolah kembali nanti, sekarang katanya ia belum berani, bahkan ia juga menitipkan pesan untuk abang, abang gak perlu repot repot ambil rapor dia" cerita Selly pada Rega yang membuat Rega geram. Setega itu orang tua pacarnya? Dan kenapa pacarnya sangat tidak enakan? Tidak masalah dirinya mengambil, ia rela.

"Jangan bilang sama Shilla, abang akan mengambil rapor nya nanti" ucap Rega pada Selly.

"Bang, tapi--"

She's ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang