Sakit?

13 1 0
                                    

Hari Sabtu

Awan gelap tampak menghiasi langit di pagi ini, namun hal itu tidak membuat senyuman bahagia seorang gadis luntur. Mungkin menjadi gadis itu adalah impian semua orang, dapat tersenyum tanpa terpaksa untuk menutupi luka batin adalah hal yang nyaris tidak pernah ada.

Semua orang kira, senyuman cerah dan tawa bahagia hanyalah cover semata dari sosok yang sebenarnya rapuh dan penuh luka.

Lupakan itu, setiap manusia punya masalah dengan berbagai tingkatan, mari kita lanjut ke cerita...

Gadis itu sudah siap dengan seragam sekolah nya yang berwarna ungu pekat, terlihat seperti hitam. Gadis itu sebenarnya tidak suka dengan seragamnya yang berwarna gelap.

Tapi itu tak penting, sekarang dirinya sedang berdiri di teras mansion nya menunggu sang doi datang menjemputnya untuk sama sama ke sekolah.

Hujan mulai turun, mobil yang di tunggu belum tampak juga, gadis itu mulai gelisah dan khawatir akan kedatangan mobil pacar nya itu. Jari jari tangannya yang memegang paper bag pink lucu tampak bergerak gelisah.

"Ih maung kemana sih?" gumam gadis itu khawatir.

"Apa maung gak sekolah? Gak mungkin kan? Ayo lah maung, datang"

Seperti mantra, tiba tiba saja setelah gadis itu mengucapkan itu, mobil Lamborghini Aventador warna hitam tampak memasuki gerbang mansion milik gadis itu.

Gadis itu, yang mana adalah Selly, tersenyum lega melihat mobil pacarnya.  Selly segera memasuki mobil pacarnya tanpa menunggu Rey untuk keluar dari mobil.

"Maafkan aku baby, aku tadi ketiduran dan jadi telat bersiap siap, maafkan aku, kamu pasti takut" ucap lelaki itu penuh rasa bersalah, menggenggam tangan kanan pacar nya dengan kedua tangannya, Selly menatap lelaki itu lekat.

"Tidak apa maung, yang penting baby maung udah di sini, sekarang kita berangkat ya?" balas Selly tersenyum ikut memegang tangan Rey. Dapat Selly rasakan, tangan Rey dingin.

"Maung kedinginan, kenapa gak pake jas sekolahnya?" tanya Selly tidak melihat almamater milik Rey di dalam mobil.

"Buru buru baby, seperti nya tinggal di rumah, kamu benar aku kedinginan" ucap Rey lalu ia merasa hidung nya gatal dan ia pun bersin ke arah pintu.

Selly menatap Rey khawatir, dirinya mengambil tisu dan memberikannya pada Rey yang langsung di terima Rey untuk mengelap hidungnya.

"Kalau maung ga bisa nyetir, biar bunny yang nyetir" ucap Selly.

"Gak baby, itu bahaya, aku baik baik saja" Rey kembali bersin tiga kali berturut-turut. Hidung nya menjadi merah, dan matanya berair. Rey bersin seperti bapak bapak bersin, besar sekali suaranya.

"Baik baik darimana?? Itu kamu bersin, bentar bunny ambil hoodie dan kita ganti mobil, biar supir bunny yang bawa" ucap Selly, ia segera turun dari mobil.

Selly ke kamar Zhega untuk mengambil hoodie milik Zhega untuk ia berikan pada Rey. Selly bergerak cepat, ia turun ke lantai utama dan pergi menemui pak Jon yang merupakan supirnya.

Rey dan Selly ganti mobil, Selly meminta Rey memakai hoodie milik Zhega, agar hangat.

Supir sudah melajukan mobil Alphard putih milik Selly meninggalkan mansion tersebut.

She's ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang