Seminar Selly ( Day 3 )

8 1 2
                                    

Di jam dinding masih menunjukkan pukul 04.00 dini hari, tetapi seorang gadis polos sudah bangun dari tidurnya, ia duduk di kasur dan meregangkan badannya.

Tiba tiba ia merindukan memasak sarapan untuk seseorang yang ia cintai, entah kenapa dalam tidurnya ia mengingat hal itu. Dan hal itulah penyebab dari ia terbangun dari tidur lelap nya.

"Kangen masak sarapan untuk bang Rey, dia pasti sering ga sarapan pagi karena kami bertengkar" Gumam Selly.

Ia bangkit dari kasur, dan berjalan keluar kamar untuk ke dapur di lantai utama.

"Lho non Selly? Udah bangun aja, mau masak ya non?" Tanya bi Lila, salah satu pelayan di dapur.

"Iya nih bi"
"Enak nya masak apa ya?" Gumam Selly sambil memegang dagunya berpikir. Dirinya masih memakai piyama.

"Nasi goreng aja deh, pake ayam, terus snack nya roti goreng aja." Gumam Selly. Lalu ia memasak dengan di bantu bi Lila.

"Aya mana ya bi?" Tanya Selly ketika ia sedang menata makanan Rey dalam kotak makan.

"Eh non Selly ga tau? Aya sedang pulang kampung, ibu nya sakit, dan dengar dengar dia akan menikah" Papar bi Lila.

"Apa?? Dia tidak memberitahu Selly, uh! Bi Aya jahat" Selly terkejut.

"Jangan berkata seperti itu non, apa dia tidak meninggalkan surat? Saya rasa dia meninggalkan surat undangan dan surat perpisahan di meja anda, anda sangat sibuk belakangan ini" Papar bi Lila.

"Surat perpisahan? Bi Aya akan resign dari sini? Selly tidak mau!! Selly tidak mau bi Aya pergi." Selly menangis dan pergi dari sana.

"NON!! bukan itu maksud saya!!" Teriak bi Lila yang ketakutan karena non Selly salah paham.

Selly salah paham akan perkataan bibi Lila, ia menangis di kasur nya sekarang.

"Hua!! Bibi Aya pergi tanpa pamitan sama Selly, Selly ga mau, bi Aya ga boleh pergi" Racau Selly.

Selly menangis hampir lupa waktu, ia nyaris lupa kalau ia masih harus seminar hari itu.

Ia segera bersiap siap untuk seminar nya meski matanya kini sembab.

Selly selesai siap siap pukul 07.10, hal itu membuat nya kaget dan panik, ia pun segera mengambil barang barang nya, tak lupa sarapan milik Rey, ia pergi bersama sopir nya.

Ketika tiba di sekolah, Selly memakai masker yang tersimpan di kantong kursi depan, dengan memakai masker tidak ada yang perhatian dengan wajah sembab nya, ia langsung mencari Rey ketika turun dari mobil.

Dan Selly langsung memeluk Rey ketika ia menemukan Rey di depan pintu Aula.

Rey yang kebingungan, hanya membalas pelukan Selly, namun ia khawatir ketika mendapati baju nya basah dan bahunya Selly tampak gemetar, gadis itu menangis?

"Hey baby, kenapa hm?" Tanya Rey mengajak Selly ke samping Aula. Rey menunduk dan menatap Selly.

Selly melepas pelukan itu lalu menunduk, melepas masker nya dan kemudian mendongak menatap Rey. Rey kaget menemukan wajah Selly yang merah dan matanya yang sembab.

"Sayang, ada apa? Kenapa kamu menangis?" Tanya Rey khawatir, mengelus kepala Selly.

"Bi Aya, bi Aya meninggalkan bunny tanpa pamitan, bunny ga mau bibi pergi" Ucap Selly lesu, menundukkan kepalanya.

"Bibi ga pergi, apa kamu melihat surat yang mungkin ia tinggalkan?" Tanya Rey menatap Selly yang menundukkan kepalanya.

Selly mendongak, lalu menggeleng kepalanya.

She's ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang