Seminar Selly ( The Last Day )

19 1 19
                                    

Selly baru saja tiba di sekolah nya pada pukul 07.00 pagi ini, dan sekarang ia berada di belakang panggung untuk meletakkan barang barang nya sebelum ia pergi mencari Rey.

Dari semalam, Rey tidak ada kabar, membuat Selly cukup khawatir dan bertanya tanya kemana lelaki itu, biasa setelah mengantar kan Selly ke rumah, Rey akan langsung video call atau pun chat, tapi kali ini tidak ada.

Selly menemukan kak Cahaya yang sedang berjalan memastikan bangku tamu.

"Kak Cahaya, apa kakak melihat---"

"Melihat bang Rey ya? Ga ada sih, coba tanya kak Nabilla mungkin dia tau" Cahaya tau apa yang akan di tanyakan oleh Selly.

"Selly cari bang Rey ya?" Tanya kak Nara yang menyusul kak Cahaya.

Selly mengangguk.

"Barusan kakak liat dia di depan"

Selly segera ke depan Aula, namun ia melihat Rey bersama dua gadis SMP.

"Tenang Sell, lo bisa salah paham, itu bisa aja adek nya" Saran Vivi.

"Kamu benar"

"Maung!!"

"My baby" Rey tersenyum senang melihat Selly.

"Lho kak Selly? Kaka pacarnya bang Rey?"

"Tentu saja" Jawab Rey dingin.

"Bukannya kemaren hal itu heboh ya? Semua anak SMA dan SMP seharusnya tau itu" Ujar Selly memeluk Rey posesif.

Dua gadis itu langsung pergi begitu saja.

"Maung dari semalam kemana??? Kok ga ngabarin apa apa ke bunny?" Tanya Selly cemberut.

"Sorry baby, aku sangat kelelahan semalam, aku ketiduran, maafkan aku" Jawab Rey dengan wajah merasa bersalah, ia menatap Selly.

"Benar kelelahan? Atau bermain dengan yang lain?" Curiga Selly.

"Hey, baby, aku tidak punya selain kamu, cuman kamu yang paling bisa membuat ku bahagia, kamu tau kan? Kita putus saja bagaimana kacau nya aku?"

Selly mengangguk, memeluk Rey erat, ia kangen.

"Kangen hm?"

"Engga! Selly kangen Shilla" Jawab Selly kesal, mendongak menatap Rey.
"Udah tau lagi kangen!! Nanya lagi"

"Sorry baby"

Selly menggeleng kepalanya.

"Ndak bunny maafin!"

Rey kaget.

"Maung harus dapat hukuman!"

"Kamu lagi datang bulan?"

"Engga tuh! Emang kalau datang bulan aja yang boleh marah?"
"Pokoknya maung tuh ngeselin!!"

'Tanda tanda mau datang bulan kek nya ini bayi satu' batin Rey.

"Hukuman nya apa hm?"

Selly berpikir, lalu ia mendapatkan ide.

"Maung harus pake sendal kelinci ini!" Ucap Selly menunjuk sendal kelinci miliknya.

"Bunny--" Rey hendak protes.

"Iya atau ga boleh peluk bunny sebulan!" Ancam Selly melotot pada Rey.

Rey pasrah, lagian itu hanya sendal kan?

"Kalau aku pake sendal kamu, terus kamu pake apa?"

"Tenang aja, bunny bawa sepatu."
"Ayo ke belakang panggung, hari ini mulai jam setengah sembilan, sedikit bermain tidak masalah" Ajak Selly menarik tangan Rey.

She's ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang