Hancur?

13 2 2
                                    

"Papi kamu tewas"

Tidak hanya Rey, Selly juga kaget mendengar perkataan mami, Selly menutup mulutnya kaget.

Sementara Rey tak percaya akan perkataan mami nya, matanya tampak berkaca kaca dan tubuh nya lemas.

Saat itu, bunda, ayah, Rega bahkan Shilla datang ke sana.

Shilla sudah di izinkan pulang, meski itu karena paksaan Shilla yang sudah tidak betah di rumah sakit.

Rega sama terkejutnya. Papa nya tewas?

Shilla segera memeluk pacarnya.

Selly memeluk Rey.

"Gak! Mami bercanda!!" Ucap Rey.

"Iya!! Mama pasti bercanda!! Kenapa papa mi, karena apa?" tanya Rega.

"Papi kalian tewas karena di bunuh musuh, kantor tiba tiba di serang, papi sama sekali ga siap, mami yang saat itu ada di sana, papi sembunyikan ke dalam lemari, demi keselamatan mami"

Bunda memeluk mami yang berat untuk mengatakan hal itu pada dua putra mereka.

Rey dan Rega sama sama hancur, keduanya tidak menyangka papi mereka yang usil telah pergi meninggalkan mereka, untuk selamanya.

"PAPI!!PAPI JAHAT NINGGALIN REY DI SINI, PAPI PERGI TANPA PAMITAN SAMA ABANG DAN ADEK!!!!" Rey berteriak marah. Rey berdiri dan menjatuhkan meja makan besar itu, piring dan gelas yang ada habis jatuh dan pecah berkeping-keping, membuat keributan.

Untung saja tidak ada orang di sebrang meja sebelah kiri, mereka semua di sebelah kanan.

"Baby" Panggil Rey pelan pada Selly. Rey kembali duduk dengan kepala menunduk. Menangis sejadi-jadinya.

"Baby maung, bunny di sini" Selly memeluk Rey kembali.

Sedangkan Rega terduduk lemas di lantai, Shilla memeluknya erat.

"Yaya, maafkan aku, kamu baru sembuh tapi aku---"

"Jangan pikirkan aku!!! Pikirkan diri kamu, aku ga papa Yuyu, please"
"Jangan terus memikirkan orang lain!! Kamu juga berhak di perhatikan dan di dengar, kamu butuh tempat sandaran, dan aku siap menjadi sandaran kamu Yuyu" Shilla marah akan Rega yang terus memikirkan orang lain, seperti memikirkan Rey atau Shilla. Rega tak pernah memikirkan dirinya, bahkan dalam kondisi seperti ini, masih sempat dia minta maaf.

Rega untuk pertama kali, menumpahkan air matanya, menjadi lemah di depan yang lain.

Bunda yang mendengar perkataan Shilla dan melihat bagaimana Rega hancur, menangis bersama mami.

Rey tak ingin melepaskan Selly yang memeluknya erat, dirinya mengangkat Selly ke pangkuan nya, dan membalas pelukan Selly erat.

"Baby....jangan pergi..."
"Papi jahat by, papi ninggalin aku" Racau Rey.

"Papi melindungi mami, papi berkorban untuk perusahaan dengan karyawan yang banyak baby, papi sayang sama kamu"
"Dan musuh papi lah yang jahat, dia merenggut papi dari kamu, bukankah jika begitu kamu harus balas dendam?" Tanya Selly sembari mengelus kepala Rey.

Mendengar kata balas dendam, membuat Rey emosi. Ia melepas pelukan nya dengan Selly dan Rey menatap Selly tajam.

"Benar baby, aku akan mencari pelaku itu"
"Bang" Rey beralih pada Rega.

"Apa? Tentu aja kita harus balas dendam dek, tapi setelah kita bisa mengendalikan emosi kita"

"Hem, bunny, kamu tetap di samping aku kan?"

"Iya dong!"

"Aku akan tetap di samping kamu" Ujar Shilla pada Rega.

"Makasih sayang" Rega mengecup kening Shilla.

She's ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang