Awal S2

204 12 0
                                    

"Lo semua gimana kabarnya sama ceweknya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo semua gimana kabarnya sama ceweknya?"

Semua yang sedang tertawa sontak berhenti ketika yang paling tua, Heeseung, kembali dari dapur dengan nampan berisi tujuh gelas.

"Lo nanya begituan berasa bokap yang nanya ke anaknya."

"Lho, gue kan emang bokap kalian. Nyokapnya pacar gue."

"Gue nggak mau punya Bapak kek lo, Bang," ujar Ni-ki yang paling muda di antara mereka.

"Gue juga."

"Gue ikut."

"Ikut jadi anak gue?"

"Ikut si Jungwon sama Ni-ki."

"Enyah lo pada. Asu emang."

Sunghoon menggeleng-gelengkan kepalanya mendramatisir, "Apa kata pacar lo nanti, Bang, ngedenger lo ngomong kasar ke kita-kita calon penghuni surga ini."

"Beneran minta dienyahin lo," Heeseung sudah menggulung lengan pakaiannya. Bersiap-siap untuk menonjok Sunghoon.

"Gue baik-baik aja, sih, Bang. Gue nggak aneh, dianya juga nggak aneh," jawab Jake. Fokus pada pertanyaan yang dilontarkan oleh Heeseung.

Heeseung langsung memeluk Jake yang duduk berhadapan dengannya. "Papa sayang sama kamu, Jake," Heeseung mencium kepala Jake dengan brutal. Dengan sekuat tenaga, Jake mau menghindar Heeseung yang tubuhnya kurus kerontang kayak nggak dikasih makan.

"Cut!"

Heeseung langsung membeku. Apa, nih, maksudnya cut? Mereka lagi ngerekam?

"Kameranya gue taruh sana, bang," Jay menunjuk sudut dinding yang agak jauh dari mereka.

"Prank camera berhasilll!" Teriak Sunoo bahagia.

Sunghoon mengambil kamera yang merekam kejadian tadi dan melihat rekaman itu. "Gue kasih pacar lo. Selera lo udah berpaling ya sekarang."

"Jangan, anjir!" Heeseung berdiri.

Jake ikut-ikutan berdiri. "Iya, jangan. Nanti cewek gue ngamuk."

"Nggak mau, wleeeee."

Ingin rasanya Jake menendang Sunghoon sampai pria yang lebih tinggi itu tersungkur dan mencium lantai. Jake, orang pertama yang akan ketawa paling keras kalau kejadian itu berhasil terjadi.

"Daripada gelut,"

Semuanya menoleh pada Ni-ki dan menunggu kelanjutannya.

"Mending kita cerita-cerita, deh."

"Cerita apa?" Tanya Jungwon.

"Cerita pacar kita. Gimana?"

"Mau flexing lo?"

Ni-ki menyatukan alisnya, "Maksudnya apaan, bang? Cewek macem singa, apa yang mau diflexingin?"

"Gue aduin cewek lo."

"Tenang, Sun," Sunghoon menengahi dua orang yang lebih muda daripadanya. "Gue udah pencet tombol play lagi."

"BANG SUNGHOON ANJIIIIIIINGGGG!"

Jake berteriak dalam hatinya. Akhirnya ada yang menyuarakan suara hati gue.

"EMANGGGGG!"









"Kadang gue heran, kenapa cewek gue demen banget julid, ya?"

Sunghoon menelan makanannya dulu sebelum menjawab, "Soalnya cewek lo temenan sama cewek gue, Won."

"Iya juga, ya."

"Cewek lo berdua juga temenan sama cewek gue," sahut Ni-ki.

Sunghoon, Jungwon, dan Ni-ki kompak menoleh pada Heeseung yang sedang mengambil mie di panci kecil di tengah-tengah mereka. Merasa diperhatikan, Heeseung menoleh, "Apa?"

"Cewek lo suka gibah juga? Kan mereka berempat satu geng," jawab Sunghoon dan diangguki Jungwon juga Ni-ki.

"Nggak. Cewek-cewek lo pada yang emang suka. Cewek gue mah kalem."

"Yang ceweknya nggak aneh-aneh, diam aja," ucap Jay.

Jake tertawa, "Yang ceweknya anteng juga ikutan diam."

"Babi lo semua."

Republik Cinta S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang