Situation: ketika mereka menciptakan suasana galau tentang statusnya
Heeseung dan Soojin keduanya sedang berada di mall. Keduanya mengisi waktu luang dengan berjalan-jalan, belanja, bahkan bermain di sana. Sekarang, Soojin sedang menunggu Heeseung untuk pergi ke kamar mandi. Perempuan itu duduk di depan lorong toilet.
"Ayo."
Soojin yang tadinya sedang melihat ke bawah langsung mendongak dan tersenyum pada Heeseung, "Ayooo! Makan, ya?"
"Iya, iya. Kita makan," Heeseung membalas senyumannya dan mengusap-usap kepala Soojin.
Setelah berdebat dengan restoran yang mereka mau, keduanya sudah berada di restoran Jepang karena Heeseung yang menang suit. Setelah memesan, mereka menunggu dengan melakukan aktivitasnya masing-masing.
"Kamu kenapa?" Heeseung yang peka karena Soojin yang terus menerus melihat ke bawah.
Soojin menggeleng, "Nggak apa-apa, kok."
"Kaki kamu sakit? Dari tadi lihat ke bawah terus," Heeseung memutuskan untuk berlutut dan membuka flat shoes pink milik Soojin. Heeseung melihat luka merah baru pada kaki pacarnya. Dia menghembuskan nafasnya. "Kaki kamu lecet gini, kamu nggak apa-apa, Jin? Tunggu di sini, jangan ke mana-mana."
Soojin yang mendengar nada kurang bersahabat dari Heeseung pun memutuskan untuk mengangguk tanpa banyak bicara. Ia bisa bertanya ke Heeseung dari mana ketika laki-laki itu sampai.
Sekitar sepuluh menit, Soojin mendapati Heeseung berjalan ke arahnya dengan sebuah kotak berukuran sedang. Heeseung tersenyum padanya dan kembali berlutut. "Pakai ini aja," ucapnya.
"Kamu beli?" Tanya Soojin begitu melihat isinya adalah sebuah sepatu yang terlihat masih baru.
Heeseung menggeleng, "Nggak. Sebenernya ini surprise buat kamu karena kita udah jalan dua bulan. Tapi kayaknya timingnya lebih pas sekarang dibandingkan lusa. Ini punya kamu. Dipakai ya?"
Heeseung memakaikan sepatu yang terlihat lebih nyaman daripada flat shoes Soojin sebelumnya, "Kenapa nggak bilang dari awal?"
"Aku nggak mau ngerepotin kamu, Seung," cicit Soojin.
"Kamu itu pacar aku, Soojin," Heeseung menatap Soojin lekat dengan mata rusanya. Ia duduk di atas kursi. "Selama kita temenan, pernah nggak kamu ngerepotin kamu? Nggak. Justru kebalikannya. Jadi, sekarang aku mau tebus kesalahan aku in a boyfriend way not as a friend anymore. Aku jauh lebih kawatir kalau kamu kenapa-napa. Meski ini hal kecil, aku mau peduli sama kamu."
Heeseung, kalau bahas masalah hubungannya, selalu ngeyakinin pacarnya buat inget kalau dia itu pacarnya, apapun yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Republik Cinta S2
FanfictionENHYPEN | GIRLS Akhirnya yang cowok berhasil naklukin hati yang cewek Note: ada baiknya baca yang S1 dulu biar tahu gimana susahnya anak-enak enha ngejar mbak crushnya