Situation: ketika game membuat perkara di antara mereka
"Sa, udah makan siang belum? Kalau belum, mau nyari makan nggak?"
"Bentar, Jake! Makanan aku gosongg! AAAAAA KEBAKARAN KEBAKARAN!"
Jake yang sedang melipat pakaiannya langsung berlari ke arah handphonenya yang tergeletak di atas meja belajarnya. "Sa, tunggu aku! Aku ke rumah kamu."
Jake memutuskan sambungan teleponnya bersama Isa. Laki-laki itu mengambil handphone, jaket, dan kunci motornya dengan terburu-buru. Jake sudah pernah mengingatkan Isa untuk jangan mencoba memasak tanpa memberitahunya.
Lihat ulahnya sekarang.
"ISAAAAA! ISAAAA!"
Tanpa sabar, Jake mengetuk pintu rumah keluarga Isa. Dari luar, tidak ada asap yang mengepul. Jake sudah bisa bernafas lega sedikit. Sedikit. Dia belum bertemu dengan Isa.
"SEBENTARRRRR!"
Pintu rumah Isa terbuka dan memperlihatkan Isa yang mematung dengan senyuman di raut wajahnya. "Eh, Jake. Kok nggak bilang kalau mau ke sini?"
"Tadi aku udah ngomong di telepon. Kamu nggak apa-apa? Aman? Tadi katanya kebakaran."
Isa yang dibolak-balikkan tubuhnya oleh Jake untuk memastikan itu hanya bisa berpikir, memangnya ada kebakaran ya? "Ada kebakaran di mana?! Kok aku nggak tahu?"
"Kamu sendiri yang bilang ada kebakaran, Sa..." ucap Jake.
Isa terdiam. Namun, sesaat kemudian, dia mulai menemukan titik terangnya. "Ohh, aku tadi main game. Game crazy cooking diner. Hehe."
Mendengar jawaban Isa, Jake sudah bisa bernafas lega. Sangat-sangat lega. Sontak, ia pun hanya tertawa memaklumkannya. "Kamu tuh, ya. Suka banget bikin orang panik."
Isa memegang tangan Jake dan menggoyang-goyangkannya. "Maaaaf, tadi reflek teriak. Tahu sendiri kalau aku main game, suka banyak omong. Tadi, ditinggal ngambil minum, aku kira aku udah mencet tombol pause. Ternyata belum, alhasil makanan gosong, kebakaran, aku kalah."
Jake tersenyum mendengar cerita pacarnya, "Kamu nggak di dunia nyata, nggak di dunia per-game-an, tetap aja nggak bisa masak."
"Belum bisa lebih tepatnya. Nanti aku bisa masak, kok. Ayo, masuk! Temenin aku main game," Isa mengajak Jake masuk dan menutup pintu rumahnya.
"Kalau kamu main game, aku ngapain?"
"Kita nonton aja, ya? Aku nggak jadi main game. Kasihan kamu kalau aku anggurin. Ayo, kita cari film yang bagus!"
Jake, kalau ceweknya main game, mending disuruh main game sejenis piano tiles aja, deh. Setidaknya bukan game masak-masak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Republik Cinta S2
FanfictionENHYPEN | GIRLS Akhirnya yang cowok berhasil naklukin hati yang cewek Note: ada baiknya baca yang S1 dulu biar tahu gimana susahnya anak-enak enha ngejar mbak crushnya