4.3 Unexpected Moment | Jake Isa

49 6 0
                                    

Situation: ketika mereka menciptakan suasana galau tentang statusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situation: ketika mereka menciptakan suasana galau tentang statusnya






Kalau malam-malam enaknya adalah tidur. Tetapi, tidak untuk Jake. Laki-laki itu sedang berada di jembatan penyeberangan. Dengan masih berpakaian seragam sekolah, Jake melihat sebuah kertas dengan tinta merah bertuliskan enam puluh yang berada di tangannya.

"Mau gue buang, tapi harus bikin perbaikan."

"Orang mana yang nilai sejarahnya bagus? Lo ngapain inget-inget masa lalu? Dikenang, sih, dikenang. Tapi move on, lahh!" Lanjutnya.

Tanpa ia sadari, bulir-bulir air keluar dari matanya. Hahh...Jake adalah laki-laki yang jarang menangis, sekalinya menangis hanya karena nilai. Jake pikir ia sudah gila.

"Lho? Jake! Jakeeee!"

Jake melihat pada orang yang berteriak memanggilnya. Dilihatnya sang pacar sedang berjalan ke arahnya dengan tangannya yang memegang es krim. Dengan cepat, dia menghapus air matanya dan merubah raut mukanya seperti tanpa beban.

"Lagi ngapain?" Tanya Isa begitu dirinya berdiri di samping Jake.

Jake berdehem, "Nyari angin aja."

Isa mengangguk-angguk sambil memakan es krimnya. "Tahu nggak? Tadi waktu jalan ke sini, aku ketemu anak anjing yang luka. Aku kasihan, mau aku rawat tapi aku bingung bawanya gimana."

Jake yang mendengar ceritanya langsung terenyuh. Tangan kirinya sudah siap untuk memeluk Isa bermaksud untuk menenangkannya. Namun, yang terjadi malah Isa yang lebih memeluk laki-laki itu.

"Sa?"

Isa mendongak dan menatap Jake, "Tapi kamu bukan anak anjing yang luka itu, Jake. Kamu hebat. Satu yang perlu kamu inget, aku siap buat meluk kamu kapan aja. Nggak ada salahnya kan nunjukin salah satu kekurangan kita? Aku seharusnya tahu, biar aku bisa jadi tempat kamu bersandar."

Jake yang mendengarnya langsung mempererat pelukannya pada Isa. Kepalanya ia taruh di bahu yang lebih pendek. "Kamu tahu masalah aku?"

"Tahu. Tapi aku tahunya dari orang lain, padahal aku maunya tahu dari kamu," Isa melonggarkan sedikit pelukannya. "Jake, aku pacar kamu yang bisa kamu jadiin buat tempat cerita. No matter what stories do you have, happy ending or sad ending, I'll always be by your side."

Jake tersenyum, "Makasih, makasih, makasih. Aku sayaaaaang banget sama kamu."

"Aku juga sayang sama kamu. Kamu..." Isa menyodorkan es krimnya pada Jake. "...mau? Es krim bagus buat bikin mood naik, lho!"

Jake, kalau bahas masalah hubungannya, bener-bener nggak mau nunjukin kelemahannya di depan sang pacar, padahal ia juga tahu kalau semuanya emang punya kelemahan. 

Republik Cinta S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang