4.6 Unexpected Moment | Jungwon Jihan

73 10 0
                                    

Situation: ketika mereka menciptakan suasana galau tentang statusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situation: ketika mereka menciptakan suasana galau tentang statusnya






"Gue penasaran, deh. Kapan lo suka sama gue?"

Beruntungnya Jungwon belum menyuap cimol bumbu keju ke dalam mulutnya. Coba kalau tidak, dia pasti akan tersedak karena pertanyaan Jihan barusan.

"Kalau gue bilang sejak kecil, lo percaya nggak?"

Jihan menggeleng lalu meneguk minuman kalengnya. "Maksud gue, karena kita masih kecil, kita masih labil. Iya nggak, sih?"

"Jawaban lo nggak sepenuhnya salah. Gue suka sama lo itu ada fase-fasenya. Fase gue mau deket sama lo terus itu sekitar kelas lima. Gue sadar kalau gue suka sama lo kayaknya dari kelas delapan."

"Terus kenapa lo nggak confess waktu itu? Malah sekarang baru jadinya."

"Gue pikir lo nggak punya perasaan ke gue selain sebagai seorang sahabat."

Jihan menoleh dan melihat Jungwon, "Kenapa lo kepikiran kayak gitu?"

Jungwon menghembuskan nafasnya. "Yaaah, pikiran gue emang mikirnya gitu. Lo sendiri yang bilang, masih labil. Tapi, sekarang gue udah sepenuhnya yakin sama perasaan gue. Lagi pula, gue nggak mau ngerusak persahabatan kita."

Mendengar penjelasan Jungwon membuat Jihan tertawa karena kalimat terakhir yang diucapkan oleh laki-laki itu. Jihan sampai menepuk-nepuk lengan Jungwon. Kebiasaannya kalau ketawa, yaitu mukul orang.

"Basi banget, Wonnn. Gue bukan tipe begituan. Mungkin lo, iya. Kalau suka ya suka aja."

"Tapi nanti kalau gue confess, terus lo nggak suka balik dan kita malah jauh-jauhan gimana?"

Jihan bergeser mendekati Jungwon, "Yaaa, hal itu nggak akan pernah terjadi. Buktinya lo confess, lo suka gue, gue suka lo, dan kita malah tambah deket."

"Tapi kita pacaran, kan?"

Jihan mengangguk. "Iya, Wonnn. Gue nganggep lo pacar gue. Itu status baru. Gue bisa jadi sahabat atau pacar buat lo. Jangan khawatir. Okay?"

Giliran Jungwon yang mengangguk. Dengan begitu, topik perbincangan tentang status dan sejak kapan Jungwon suka sama Jihan berhenti sampai sana.

Dengan genggaman yang tidak lepas dari keduanya, Jihan menaruh kepalanya pada bahu lebar milik pacarnya. Sedangkan Jungwon masih menikmati cimol lima ribuannya.

"Sebenernya ada cara efektif kalau kita jauh-jauhan, Won."

"Apa?"

"Suruh Mama kita deketin kita lagi."

Jungwon, kalau bahas masalah hubungannya, nggak pernah nggak bawa status sahabatan dari kecil, karena emang faktanya begitu kan walau sekarang sudah berubah.

Republik Cinta S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang