Situation: ketika mereka menciptakan suasana galau tentang statusnya
Jam sudah menunjukkan pukul tiga kurang beberapa menit. Kelas Jay dan Sangah memiliki pelajaran olahraga untuk jam terakhir. Jadilah, keduanya sedang beristirahat di depan kelas dengan menikmati langit senja.
"Nih."
Jay menoleh dan mengambil sodoran minuman dari pacarnya, "Thanks."
"Kenapa lo?" Sangah duduk di samping Jay. "Murung banget."
"Entah. Tapi gue ngerasa lagi banyak pikiran."
"Cerita sini. Gue mau dengerin."
Jay menggeleng sambil meneguk minumannya, "Gue nggak mau nambahin beban pikiran lo, Sang."
"Gue nggak merasa beban pikiran gue bertambah kalau lo cerita. Gue yang mau dengerin."
Jay memilih untuk tidak menjawab perkataan Sangah. Laki-laki itu menyenderkan kepalanya ke bahu Sangah. Sangah pun hanya bisa menyenderkan kepalanya ke atas kepala Jay.
"Gue mau kayak gini dulu."
Sangah mengangguk. Tidak apa kalau itu yang membuat Jay suka.
"Gue seneng banget kalau di dekat lo. Rasanya tenang."
"Padahal gue nggak ngapa-ngapain."
"Lo diem aja udah ngebantu gue buat recharge energi."
Sangah tertawa, "Kalau konteks lo nggak serius kayak sekarang, pasti gue udah ngajak lo debat, Jay. Tapi, lihat lo kayak gini gue jadi nggak tega. Gue pending dulu berantemnya."
Jay tersenyum. Tangan kirinya mengambil tangan kanan Sangah, ia genggam lalu ia usap-usap. "Terus sama gue ya, Sang?"
Sangah bergeser sedikit dari posisinya. Ia menangkup kedua pipi Jay sampai bibir Jay monyong. Terlihat lucu. "Gue nggak janji. Tapi gue usahain. Jay, kalau ada apa-apa, ceritain aja, ya. Sekalipun itu hal yang nggak penting. Yang penting, nggak ada yang ngeganjel di hati sama pikiran lo. Gue siap ngedengerin semuanya. Oke?"
Jay mengangguk. "Makasih. Gue nggak bisa ngomong apa-apa lagi selain makasih."
"Itu tadi bisa ngomong selain makasih."
Alis Jay langsung menyatu. "NGERTI KONTEKSNYA NGGAK, SIH?!"
Terdengar gelak tawa dari Sangah. Perempuan itu tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan laki-lakinya. "AHAHAHAHAHA! Ngerti, ngerti. Gue suka lo yang ceria, Jay. Gini terus, ya."
Jay, kalau bahas masalah hubungannya, tipe yang butuh orang buat ngeyakinin dirinya kalau dia bisa lanjutin hubungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Republik Cinta S2
FanfictionENHYPEN | GIRLS Akhirnya yang cowok berhasil naklukin hati yang cewek Note: ada baiknya baca yang S1 dulu biar tahu gimana susahnya anak-enak enha ngejar mbak crushnya