9.2 New Me | Jay Sangah

32 5 0
                                    

Situation: ketika ceweknya warnain rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situation: ketika ceweknya warnain rambutnya






Jay mencari meja dengan nomor dua belas di sebuah café sederhana di pinggir jalan. Café yang menjadi tempat untuk bertemu antara Jay dengan pacarnya.

Melihat ada orang lain yang duduk di meja nomor dua belas itu, Jay memutuskan untuk menghampiri dan bertanya mengapa perempuan itu duduk di sana.

"Kak, maaf numpang tanya. Lihat pacar saya nggak, ya?" Tanya Jay setelah menepuk pundak perempuan itu.

Perempuan itu menoleh. Tadinya ia ingin membuka mulut untuk menjawab pertanyaan yang laki-laki. Tetapi setelah dilihat, itu pacarnya.

"Heh! Gue pacar lo, ya! Pacar mana yang lo maksud?"

Jay segera duduk di kursi seberang Sangah. "Lah? Ini Sangah? Pacar gue? Perasaan kemarin rambutnya nggak begini."

Sangah, perempuan itu mengibaskan rambut berwarna merahnya. "Gimana? Gue cantik, kan?" Tanyanya dengan kedua alis yang naik-turun.

Jay menggeleng dan melihat daftar menu di mejanya. "Biasa aja. Gue sampai nggak ngenalin."

"Gue pergi dulu. Mau nyari cowok lain buat muji gue."

Dengan kecepatan kilat, Jay menahan tangan Sangah sebelum pacarnya itu benar-benar mencari cowok lain. "Eh, eh, jangan. Udah sini aja sama gue."

"Nggak mau. Tadi gue nanya cantik apa nggak, lo jawabnya biasa. Ya udah."

Sangah kembali duduk di kursi semulanya. Jay tersenyum melihat Sangah yang sekarang sangat mirip dengan anak kecil. Jari Jay terulur untuk mencubit kedua pipi Sangah ke samping kiri dan kanannya.

"Ngambek ceritanya?"

"Jauhin tangan lo dari pipi gue!"

"Ngambek? Marah?"

Sangah terdiam sebelum akhirnya menjawab, "Gue cuma mau pujian dari lo. Salahkah gue minta itu?"

"Utututututu," Jari Jay mengunyel-unyel pipi Sangah. "Ini warna rambut baru malah jadi makin unyu. Biasanya galak. Galau banget kayaknya. Kenapa?"

"Soalnya gue nggak pernah ngecat rambut sengenjreng ini." Sangah memainkan rambutnya. "Kalau aneh, kan, gue yang malu."

Jay menggeleng. "No. You look pretty. Red suits you, seriously. Udah percaya diri aja, gue makin suka."

Jay, kalau ceweknya ngecat rambutnya, nggak ngenalin. Pangling banget soalnya. Tapi tetap suka kok meski ada percekcokkan.






Sangah, yang ngecat rambutnya

Sangah, yang ngecat rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Republik Cinta S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang